Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan pembuat mobil terlaris di dunia ini telah memberitahu para pemasoknya bahwa mereka berencana akan membuat 150.000 mobil listrik pada tahun ini, 190.000 pada tahun 2024, dan 600.000 pada tahun 2025, berdasarkan data yang diterbitkan Nikkei minggu lalu.

Mobil Toyota Corolla GR Sport saat pameran IIMS 2023 di JIExpo, Jakarta, Kamis (16/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pada bulan Agustus, Toyota berhasil menjual sebanyak 11.880 mobil listrik (EV baterai), sehingga total secara akumulasi penjualannya tahun ini mencapai 65.467 unit. Angka ini lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya hanya 24.000 unit yang terjual pada tahun penuh 2022, tetapi masih jauh dari target 1,5 juta unit yang ditargetkan oleh Chief Executive Officer Koji Sato akan tercapai setiap tahunnya pada tahun 2026.

Sebelumnya pada awal September, Toyota mengundang para wartawan untuk mengunjungi pabrik-pabriknya dan memamerkan teknologi yang sedang dikembangkannya untuk memproduksi massal EV baterai.

Dengan acara serupa pada bulan Juni, perusahaan ini melanjutkan kampanye publisitasnya untuk meyakinkan para pemangku kepentingan bahwa mereka memiliki tekad untuk mengejar, dan bersaing dengan pemimpin mobil listrik global seperti BYD dari China dan Tesla Inc. yang dipimpin oleh Elon Musk.

Secara pergerakan harga sahamnya, saham Toyota turun 2,6% dalam perdagangan di Tokyo pada Kamis waktu setempat. Secara year to date, saham tersebut telah naik mencapai 50% sepanjang tahun ini.

Sementara itu pesaing-pesaingnya, Honda Motor Co. mencatat produksi globalnya turun 2% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu menjadi 338.434 kendaraan pada Agustus. Namun demikian, angka produksinya berhasil bertumbuh 22% di Amerika Utara, tetapi turun 30% di China.

Produksi global Nissan Motor Co. turun 3% menjadi 279.237 unit, termasuk penurunan sebesar 43% di China. Kemudian penjualan globalnya naik 1% menjadi 258.371 kendaraan.

Mitsubishi Motors Corp., yang menurut laporan Nikkei akan mengakhiri operasinya di China, mengalami penurunan penjualan yang drastis di negara tersebut, dengan penjualan turun sebesar 87% menjadi hanya tersisa 249 kendaraan pada Agustus.

Sementara itu, penjualan di Jepang naik 3% menjadi 7.412 unit. Produksi global juga mengalami penurunan sebesar 11% menjadi 74.225 kendaraan.

(bbn)

No more pages