Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz Ecofest

Apindo: Pengusaha Masih ‘Bingung’ dengan Bursa Karbon RI

Mis Fransiska Dewi
28 September 2023 11:30

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dalam acara Bloomberg Technoz Ecofest di Jakarta, Rabu (27/9/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani dalam acara Bloomberg Technoz Ecofest di Jakarta, Rabu (27/9/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan bahwa kalangan pebisnis menilai aturan mengenai perdagangan di Bursa Karbon Indonesia masih perlu banyak perbaikan.

Dia menekankan jika perdagangan karbon hanya dilakukan pada pasar domestik, dampaknya akan sangat terbatas sehingga Indonesia tidak akan mendapatkan potensi peluang yang besar dari perdagangan bursa karbon.

“Saya selalu mengatakan yang utama dari sisi perusahaan itu aturannya dahulu. Kalau sekarang, dengan aturan yang ada, kita belum bisa melakukan perdagangan kalau [berbagai] subsektor [industri] tidak mencapai emisi. Jadi yang paling utama kalaupun bisa melakukan itu bagaimana aturan ini bisa dilakukan perbaikan-perbaikan supaya memungkinkan. Pada akhirnya kalau bicara disentif maupun insentif, kita terjebak dengan pasokan. [Lebih baik], kita bicara penawaran datang dari investasi bijak. Ada tax holiday [sekalipun] bisa tidak dimanfaatkan,” kata Shinta di acara Bloomberg Technoz Ecofest, Rabu (27/9/2023).  

Selain kebingungan ihwal regulasi, Shinta menilai pengusaha masih diadang kendala pembiayaan saat ingin memacu investasi hijau. Saat ini perbankan tidak memberikan bunga rendah untuk investasi hijau, padahal peluang transaksi perdagangan ekonomi hijau sangat besar. 

“Tidak ada itu [bunga rendah]. Kita lihat insentif dari suplai ini supaya lebih banyak investasi hijau. [Potensi] energi baru dan terbarukan [EBT] kita kurang besar apa, tetapi mengapa EBT kita masih jalannya tidak bisa kencang?” imbuhnya.