Koreksi harga gas terjadi karena peningkatan pasokan dari Norwegia. Ini karena perawatan, yang sempat membuat pasokan terhambat sudah, sudah selesai.
“Proyeksi kami terhadap harga gas adalah bearish moderat karena membaiknya pasokan dari Norwegia dalam beberapa pekan ke depan,” sebut Wayne Bryan, Analis LSEG, dalam risetnya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, harga batu bara sebenarnya masih bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,04.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun itu tadi, pasar sepertinya enggan untuk membawa harga batu bara melampaui level US$ 160/ton. Level tersebut seakan-akan menjadi batas atas secara psikologis, sulit tertembus.
Oleh karena itu, sepertinya risiko koreksi harga batu bara lebih mungkin terjadi. Target koreksi terdekat ada di US$ 159,2/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5.
Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 158,69/ton akan menjadi support selanjutnya.
(aji)