Logo Bloomberg Technoz

Saham Asia Bersiap Dibuka Agresif, Data Inflasi AS Jadi Katalis

Muhammad Julian Fadli
15 February 2023 08:07

Para pekerja berjalan di depan papan layar perdagangan saham Asia (dok Bloomberg)
Para pekerja berjalan di depan papan layar perdagangan saham Asia (dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Asia bersiap untuk pembukaan yang agresif pada perdagangan hari ini Rabu (15/2/2023), setelah semalam Bursa Wall Street bergerak volatil, dan berakhir dengan pelemahan tipis.

Para pelaku pasar tengah menyeimbangkan data inflasi yang tinggi dengan komentar para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan suku bunga AS akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat.

Pasar saham Australia mencatatkan koreksi. Kontrak berjangka saham Jepang dan Hong Kong mulai menguat secara perlahan. Kontrak berjangka saham AS turun tipis 0,15% pada awal perdagangan di Asia. Indeks S&P 500 semalam ditutup stagnan pada level 0,03%, sementara indeks Nasdaq 100, yang lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga, cenderung bergerak naik 0,57%.

Imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru kompak menguat. Imbal hasil obligasi pemerintah 2 tahunan naik 10 basis poin ke level tertinggi sejak November, sementara imbal hasil obligasi 10 tahunan naik 4 basis poin ke level yang belum terlihat sejak awal tahun ini.

Pergerakan itu dipicu oleh data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan harga-harga mengalami kenaikan sebesar 0,5% pada Januari. Lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,4%, dan komentar selanjutnya dari pejabat The Fed.