Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan pertemuannya dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, Minggu (24/9/2023). Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Luhut.
Luhut juga membenarkan pertemuan tersebut turut membahas tentang peta politik menjelang Pemilu 2024. Akan tetapi, dia enggan mendetilkan apa saja yang dibahas, termasuk isu potensi penetapan capres dan cawapres jelang masa pendaftaran KPU.
"Beliau minta beberapa pendapat saya. Ya, saya berikan," kata Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Akan tetapi, dia membantah pertemuannya tersebut berkaitan dengan upaya PDIP menambah anggota koalisi pengusung Ganjar Pranowo. PDIP disebut akan menarik Partai Golkar dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto.
"Ah, enggak juga, enggak ada urusannya," kata Luhut.
Seluruh koalisi capres-cawapres memang harus bergegas memastikan komposisi anggota koalisi. Mereka juga harus segera bersepakat tentang sosok yang akan maju menjadi capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Hal ini merujuk keputusan KPU yang menetapkan batas pendaftaran nama capres-cawapres pada 19-25 Oktober mendatang, atau kurang dari satu bulan.
Dialog Luhut dan Puan mencuat usai Ketua DPR tersebut mengunggah foto pertemuan tersebut di akun media sosial Instagram, @puanmaharaniri. Dalam unggahan tersebut, Puan dan Luhut nampak duduk dan seolah berebut toples berisi rempeyek.
Puan sendiri memang beberapa kali mengunggah pertemuannya dengan tokoh politik di Instagram. Dia pun gemar menyematkan keterangan foto atau caption yang menggelitik rasa penasaran pengguna media sosial lainnya.
Salah satunya saat dia menyinggung angka dua saat mengunggah foto pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini terjadi beberapa pekan sebelum Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar sebagai capres partai berlambang kepala banteng tersebut.
Pada unggahan pertemuan dengan Luhut, Puan pun menyematkan kalimat menggoda.
"Ini bukan lagi rebutan rempeyek lhoo ya. Ini lagi sama Opung bersemangat ngomongin Pemilu, eehh, rempeyek maksudnya," tulis Puan.
(frg)
