Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang membatalkan rencana kunjungan ke Beijing setelah balon China ditemukan di AS, dikabarkan sedang mempertimbangkan pertemuan dengan diplomat top China, Wang Yi, di Jerman minggu ini, menurut beberapa sumber yang mengetahui perihal ini.
Selama ini, China bersikeras bahwa balon yang ditembak jatuh pada 4 Februari oleh AS itu adalah perangkat pemantau cuaca yang terbang keluar dari lintasannya. Mereka menyebut AS membesar-besarkan perihal tersebut.
Pada Senin (13/02/2023) Komando Utara AS mengatakan operasi penyelamatan Angkatan Laut AS telah menemukan puing-puing yang penting dari balon tersebut.
Kru menemukan "semua sensor prioritas dan potongan elektronik yang diidentifikasi serta sebagian besar struktur," kata mereka dalam sebuah pernyataan Senin malam.
Kru di saat yang sama juga mengerjakan puing-puing dari tiga benda asing lain yang ditembak AS di akhir pekan lalu,
Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS mengatakan pada Selasa di Brussels bahwa dua dari tiga benda asing itu berada di daerah yang sangat terpencil, sementara satu berada sekitar 61 meter di bawah air Danau Huron.
"Kami akan mendapatkannya, tetapi akan membutuhkan waktu untuk memulihkan puing-puing itu," katanya.
Leon Panetta, mantan menteri pertahanan AS dan direktur CIA di acara "Balance of Power With David Westin" di Bloomberg Television pada Selasa mengatakan penembakan balon mata-mata China, yang diikuti oleh penembakan tiga benda asing pada akhir pekan lalu telah menciptakan banyak kebingungan di Washington dan menciptakan ketegangan yang tidak dapat diprediksi untuk hubungan AS-China,
“Sangat penting untuk dapat menentukan dengan tepat apa yang sedang kita hadapi, dan kemudian mengembangkan strategi yang komprehensif untuk dapat menghadapi situasi tersebut sehingga kita tidak menghadapi ketidakpastian yang tinggi, di mana kita hanya bereaksi berdasarkan krisis,” katanya.
(bbn)