Partai Move Forward juga berupaya mengurangi pengaruh militer dalam politik. Pita Limjaroenrat, pemimpin MFP kala itu, juga mengusulkan mengakhiri wajib militer dan memotong anggaran pertahanan. Partai ini juga mendukung pengesahan undang-undang kesetaraan pernikahan, mengakhiri monopoli bisnis, dan merangsang aktivitas bisnis di luar Bangkok.
Keberhasilan Move Forward dalam meraih suara di Bangkok sebagai provinsi terpadat, menunjukkan bagaimana daya tarik partai tersebut telah meluas di luar generasi muda yang awalnya membentuk basis dukungan.
Move Forward dibentuk dari sisa-sisa partai Future Forward, yang dipimpin oleh kritikus junta teguh Thanathorn Juangroongruangkit, sebelum dibubarkan pada tahun 2020.
"Move Forward adalah permainan baru di Thailand," kata analis politik Thitinan Pongsudhirak, peneliti senior di Institute of Security and International Studies. "Garis depan pertempuran baru Thailand dan teriakan pertempuran dari generasi muda adalah reformasi dan penyesuaian militer dan monarki."
Partai Favorit di Media Sosial
Ketika semua partai besar di Thailand menggunakan media sosial untuk menyampaikan pesan mereka, Move Forward melakukannya dengan lebih efektif dan kreatif.
Partai Move Forward tidak menghindari kampanye yang lebih tradisional, seperti poster-poster di jalanan dan melakukan kunjungan dari pintu ke pintu. Namun ketergantungan mereka yang konsisten pada platform media sosial, terutama TikTok, membantu menerjemahkan popularitas virtual menjadi suara nyata dengan lebih efektif.
"Move Forward menggunakan konten buatan pengguna di TikTok karena generasi muda menggunakan platform ini, dan TikTok memiliki pengguna terbanyak," kata mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dalam sebuah perbincangan di applikasi Clubhouse seperti yang diberitakan oleh Bloomberg News.
"Konten mereka menjadi viral berkat 'kampanye pemilu organik'," merujuk pada kemampuan Move Forward dalam melibatkan sukarelaman untuk menyampaikan pesan partai.
Menjelang pemilu, akun TikTok resmi Partai Move Forward telah diikuti hampir 2,8 juta pengguna. Menurut data dari DataReportal, terdapat 54,5 juta pengguna internet di Thailand pada Januari 2022, setara dengan 78% dari total populasi.
Move Forward menggunakan beragam strategi untuk menarik perhatian. Mulai dari pidato berapi-api oleh Pita dan kandidat lainnya tentang isu-isu seperti monarki, hingga pembicaraan santai tentang makanan lokal.
Meledaknya Popularitas Kandidat
Pendekatan yang beragam ini membantu beberapa kandidat partai tersebut meraih popularitas yang meledak, seperti Rukchanok Srinork dari Move Forward, seorang aktivis pecinta kucing yang pertama kali mendapatkan popularitas dalam diskusi di Clubhouse.
Perempuan berusia 28 tahun yang dikenal sebagai "Ice", semakin menarik perhatian selama kampanye dengan postingannya di media sosial. Dia mengunggah sebuah postingan yang menunjukkan dirinya sedang berkampanye sambil mengendarai sepeda. Postingan lain menunjukkannya sedang memegang papan kosong, meminta pengguna internet membantunya mengisi papan tersebut dan kemudian menampilkan kontribusi mereka.
Jumlah pengikut di akun TikTok Rukchanok meningkat lebih dari setengah juta dalam waktu kurang dari sebulan. Dia berhasil memenangkan konstituensi Bangkok dengan selisih 20 persen melawan keturunan keluarga politik berpengaruh yang telah mendominasi kursi tersebut selama beberapa dekade.
Partai ini "paling efektif dalam menggunakan media sosial untuk berkomunikasi secara langsung dengan para pendukungnya. Dan ini adalah sesuatu yang cukup baru dalam politik Thailand," kata Napon Jatusripitak, seorang rekan tamu di Institut ISEAS-Yusof Ishak di Singapura.
(bbn)