Bloomberg Technoz, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) yang terlibat langsung dalam program pendanaan kemitraan transisi energi yang adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) menilai bahwa trilema energi menjadi tantangan untuk menjalankan transisi energi. Diketahui konsep trilema energi memandatkan adanya energi yang secure (ketahanan), affordable (terjangkau) dan sustainable (berkelanjutan).

Penerapan konsep ini secara langsung tak mudah. Oleh karena itu menurut ADB, di Indonesia sendiri bila merujuk pada konsep ini, belum benar-benar memulai transisi energi.

"Ada satu istilah, energy trillema. Jadi bahwa energi harus secure, reliable dan juga harus affordable dan saat ini yang sedang menjadi pembahasan harus sustain. Nah menyeimbangkan ketiga ini tentu sangat sulit sekali. Bisa dibilang ini masalah yang ada di mana-mana walau mungkin sudah berjalan di level masing-masing," kata Senior Programs Officer of ADB Indonesia Resident Mission, Andrew Fransiscus dalam acara Bloomberg Technoz Ecofest di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

"Namun di Indonesia ini merupakan sesuatu yang baru sehingga bisa dibilang kita seperti masih mencari bentuknya seperti sambil (naik pesawat) sekalian membangun (pesawatnya)," lanjut dia.

Diketahui Just Energy Transition Partnership (JETP merupakan inisiatif yang ikut dilakukan Indonesia sebagai bagian dari program kelompok negara mitra internasional atau International Partners Group (IPG) yang awalnya dipimpin Inggris. Pada tahun lalu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, kerja sama pendanaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk terminasi PLTU batu bara. Dengan demikian maka Indonesia dapat mengurangi sebaran emisi gas rumah kaca.