"Hambatan dari penurunan pasar properti, sentimen yang rapuh, dan tekanan utang yang luas di sektor korporasi bisa saja menjatuhkan perekonomian ke jalur yang lebih rendah," tulis ekonom Chang Shu dan Andrej Sokol dalam laporan mereka pada hari Selasa. Mereka memproyeksikan PDB akan tumbuh sebesar 5,4% tahun ini.
HSBC Holdings Plc, Morgan Stanley, dan Citigroup Inc. sudah memprediksi pertumbuhan di bawah 5% tahun ini. HSBC memangkas proyeksinya pekan ini menjadi 4,9% dari sebelumnya 5,3%.
Data dari bulan Agustus mengisyaratkan sejumlah faktor yang membebani ekonomi mungkin sudah mencapai titik terendah. Dengan penurunan ekspor yang mereda dan survei resmi aktivitas manufaktur yang mendekati garis yang menandakan ekspansi. Kredit juga tumbuh lebih dari yang diharapkan, yang berpotensi menunjukkan stabilitas dalam permintaan rumah tangga terhadap kredit pinjaman saat otoritas berupaya memperkuat pasar properti.
Menurut Bloomberg Economics kejutan positif dari angka-angka tersebut telah menurunkan kemungkinan China gagal mencapai target pertumbuhan resminya, dari 32% pada bulan Juli menjadi kurang dari satu perlima pada bulan Agustus. Namun, masih ada ketidakpastian, terutama dalam hal pasar perumahan. Menurut data penjualan rumah, pemulihan pasar perumahan di kota-kota terbesar negara itu sudah kehilangan momentum.
"Dukungan yang ditargetkan belum sepenuhnya tercermin dalam data pasar properti," kata Arjen van Dijkhuizen, ekonom senior di ABN Amro.
Menurut survei terpisah, krisis properti adalah tantangan terbesar China. Tujuh belas dari 21 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyebut "properti" sebagai isu teratas. Tiga orang menyebut perlambatan ekonomi, sementara responden lainnya menunjuk pada krisis kepercayaan di negara tersebut.
Ditanya tentang penurunan penjualan perumahan yang berkelanjutan, 15 dari 21 ekonom dalam survei itu mengatakan mereka berpendapat pembelian rumah akan terus turun setidaknya hingga awal tahun depan.
Pasar properti bisa memerlukan waktu setahun untuk pulih, kata mantan penasihat bank sentral Li Daokui, yang mendorong Beijing berbuat lebih banyak untuk mendorong pinjaman kepada pengembang guna menghentikan penyebaran gagal bayar. Meskipun penjualan di kota-kota besar bisa kembali tumbuh lebih cepat, mungkin perlu setahun penuh untuk mencatat "pemulihan yang baik" di kota-kota lebih kecil.
"Dampak dari sektor properti belum sepenuhnya mereda, sementara kelemahan eksternal akan berlanjut untuk beberapa waktu," tulis para ekonom HSBC, termasuk Jing Liu, dalam catatan penelitian mereka pekan ini yang menjelaskan penurunan proyeksi.
"Untuk mencegah memperburuknya ketidakseimbangan struktural, para pembuat kebijakan menahan diri untuk tidak memberikan dukungan kebijakan yang bersifat 'sugar rush'," tambah mereka. "Meski begitu, langkah-langkah dukungan fiskal dan moneter terus dilaksanakan, tetapi kemungkinan memerlukan waktu untuk memberikan dampak yang lebih besar."
--Dengan bantuan dari Tom Hancock.
(bbn)