Premi Shanghaimulai meningkat pada Juni, sebagai respons terhadap pembatasan impor yang diberlakukan oleh Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC). Hal yang mungkin mencoba menguatkan nilai yuan dengan mengurangi kebutuhan akan dolar untuk membeli emas. Namun kini, penurunan nilai mata uang tersebut memiliki efek sebaliknya, ketika investor memburu aset-aset dalam mata uang dolar untuk mempertahankan nilai.
Analis Standard Chartered Plc, Suki Cooper, dalam sebuah catatan pekan lalu mengatakan meskipun pembatasan impor telah dilonggarkan, emas seharusnya tetap didukung oleh permintaan yang kuat.
Dengan mempertimbangkan krisis properti yang berlarut-larut di China, longgarnya kebijakan moneter, dan penurunan imbal hasil obligasi, tidak mengherankan jika permintaan terhadap safe haven seperti emas melonjak.
Penarikan dari Bursa Emas Shanghai pada Agustus melonjak 40% dari bulan sebelumnya, sementara impor naik 15%. Aliran masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa China meningkat ke level tertinggi sejak Juli 2022.
Emas mendapatkan dukungan dari bank sentral China, yang telah meningkatkan pembelian selama 10 bulan berturut-turut seiring dengan diversifikasi cadangan mereka.
Namun, belum jelas apakah harga emas yang tinggi dapat mendukung tingkat konsumsi tersebut. Pasar akan fokus pada libur Golden Week di awal Oktober, yang biasanya memicu gelombang pembelian logam mulia di China.
Harga internasional untuk emas spot stabil pada hari Rabu sekitar US$1.900 per ons setelah turun lebih dari 1% sejak pekan lalu.
(bbn)