Logo Bloomberg Technoz

Kenaikan suku bunga acuan akan membuat nilai tukar dolar AS menguat. Apresiasi dolar AS kemudian akan menekan harga emas.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Penguatan dolar AS akan membuat emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun, harga pun mengikuti.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, harga emas berpeluang naik. Maklum, koreksinya sudah lumayan dalam sehingga ada potensi technical rebound.

Target kenaikan terdekat ada di US$ 1.912,41/ons. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 1.918,97/ons.

Oleh karena itu, momentum harga emas di bawah US$ 1.900/ons bisa dimanfaatkan untuk melakukan aksi borong. Sebab, mungkin ini tidak bertahan lama.

Namun perlu diperhatian bahwa emas masih dalam zona bearish. Ditunjukkan dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 38,75. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Meski demikian, RSI emas sudah dekat dengan 30. Ketika RSI di bawah 30, maka artinya sudah jenuh jual (oversold) sehingga ruang kenaikan harga menjadi terbuka.

(aji)

No more pages