Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, pergerakan rupiah di pasar derivatif nondeliverable forward untuk pasangan valuta USD/IDR 1 bulan ke depan sudah diperdagangkan di atas Rp15.500/US$ pada pukul 07:09 WIB, Rabu (27/9/2023).

Indeks dolar AS pagi ini terpantau melemah setelah mencetak reli lima hari berturut-turut dan menembus level tertinggi sejak November 2022. Begitu juga tingkat yield US Treasury, surat utang Amerika, yang sedikit landai pagi ini terutama untuk tenor 10 tahun ke bawah.

Pernyataan pejabat Federal Reserve Michelle Bowman yang menyebut, bank sentral paling berpengaruh di dunia itu masih perlu melakukan kerja keras untuk mengendalikan inflasi. "Kenaikan biaya sewa [rumah] menggarisbawahi pentingnya upaya the Fed melawan inflasi," katanya seperti dilansir oleh Bloomberg News, Rabu (27/9/2023). 

Selain memantau sinyal the Fed, pemodal hari ini juga mengarahkan perhatian pada data laba industri China yang bisa memberi petunjuk sejauh mana perkembangan perbaikan ekonomi kedua terbesar di dunia itu.  

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah hari ini dengan potensi koreksi terbatas di area Rp15.500-Rp15.524/US$.

Sementara trendline garis merah pada time frame daily menjadi resistance Rp15.471/US$. Terdapat target penguatan optimis rupiah untuk dapat menguat ke level Rp15.448/US$

Selama nilai rupiah masih bertengger di atas Rp15.480/US$, maka masih ada potensi untuk melanjutkan pelemahan di tren negatif.

Namun sebaliknya apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp15.450/US$ dalam tren jangka menengah maka nilai tukar rupiah berpotensi menguat hingga menuju Rp15.370/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 27 September (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

-- dengan bantuan M. Julian Fadli.

(rui)

No more pages