Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah Hari Ini Kala Konsumen AS Makin Pesimistis

Ruisa Khoiriyah
27 September 2023 07:40

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Beban berat masih akan menggelayuti pergerakan nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika hari ini setelah nyaris menembus level psikologis baru di Rp15.500/US$ kemarin, level terlemah sejak Januari 2023.

Sinyal lanjutan dari Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, yang menegaskan lagi kebutuhan menaikkan bunga acuan sekali lagi di sisa tahun ini akan membuat pamor dolar AS kian melambung dan menjatuhkan valuta yang menjadi lawan, termasuk rupiah.

Akan tetapi, rilis data penurunan keyakinan konsumen di Amerika mungkin sedikit mengimbangi kuatnya sentimen hawkish the Fed. Amerika mencatat penurunan keyakinan konsumen ke level terendah dalam empat bulan terakhir akibat pemburukan prospek perekonomian dan pasar tenaga kerja di mana indeks melemah dari 108,7 menjadi 103. Angka itu di bawah median konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg di angka 105,5.

Sementara indeks ekspektasi konsumen yang mencerminkan keyakinan konsumen untuk enam bulan ke depan turun pada September dari 80 menjadi 73,7, terendah sejak Mei. Angka di bawah 80 secara historis mengindikasikan resesi dalam setahun ke depan.

Di pasar spot kemarin, rupiah kehilangan 90 bps hanya dalam sehari dan ditutup di Rp15.490/US$. Sementara kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), ditutup lebih kuat di Rp15.464/US$.

Nilai tukar rupiah melemah ke level terendah sejak Januari akibat penguatan dolar AS (Bloomberg)