Cue, pihak yang berada di balik negosiasi perjanjian tersebut, mengatakan bahwa ketentuan pembelaan bersama ditambahkan atas permintaan Google dan hal ini ditangani oleh pengacara perusahaan. Ia menambahkan dirinya tidak dapat berbicara secara langsung tentang mengapa hal ini dimasukkan.
Pada saat itu, Uni Eropa juga telah menyelidiki dominasi Google dalam pencarian online.
Dalam kesaksiannya, Cue membela kesepakatan Apple dengan mengatakan saat itu adalah pilihan terbaik bagi pelanggan untuk menggunakan Google.
“Tentu saja tidak ada alternatif lain yang bisa kami pilih. Saya tidak tahu apa yang akan kami lakukan” jika kesepakatan itu gagal, kata Cue..
Google untuk kali pertama menjadi opsi default di browser Safari pada tahun 2002. Kesepakatan kemudian direvisi beberapa kali dengan kontrak yang diperpanjang pada 2021, pasca Departemen Kehakiman mengajukan kasus awal terhadap dominasi pencarian Google pada tahun sebelumnya.
Google membayar Apple miliaran dolar untuk posisi default pada mesin pencarian di layar iPhone, ataupun produk lain. Kesepakatan ini kemudian menjadi perhatian khusus pemerintah.
Pertanyaan yang keluar selama persidangan adalah, apakah raksasa pencarian ini mendorong masuk ke perangkat Apple dengan mengorbankan para pesaing.
Lewat kesaksiannya, Cue menekankan bahwa Apple tidak merasa perlu untuk mengembangkan alat pencariannya sendiri karena Google adalah pilihan terbaik.
Hal ini berbeda dengan pendekatan perusahaan di bidang yang lain, seperti Apple dan Google bersaing dalam pengembangan perangkat software map, asisten suara, ataupun sistem operasi di perangkat smartphone ataupun komputer.
Departemen Kehakiman menunjukkan sebuah email dari tahun 2016. Saat itu Cue mengatakan kepada Chief Executive Officer Apple Tim Cook bahwa CEO Google Sundar Pichai tidak setuju dengan pembagian pendapatan yang diusulkan Apple.
Saat pengacara Departemen Kehakiman bertanya kepada Cue, apakah Apple akan keluar dari negosiasi, Cue bilang bahwa ia tidak mempertimbangkannya secara serius, tetapi Apple mungkin akan membuat mesin pencari sendiri.
Sebagian dari kesaksian Cue pada hari Selasa tertutup untuk umum karena melibatkan informasi internal perusahaan yang bersifat rahasia.
Cue berpeluang akan memberikan kesaksian secara tertutup soal mode pengaturan Apple dengan perusahaan lain dengan opsi non-default pada sistem browser Safari milik perusahaan, menurut sumber yang mengetahui rencana kesaksian tersebut. Hal ini termasuk Bing, Yahoo, DuckDuckGo, dan Ecosia milik Microsoft Corp.
Mirip dengan kesepakatannya dengan Google, Apple mendapat bagian atas pendapatan iklan yang dihasilkan ketika pengguna memilih mesin pencari tersebut sebagai pilihan utama di Safari.
Minggu lalu, kepala pembelajaran mesin Apple, John Giannandrea, memberikan kesaksian. Giannandrea berada di Google dan memimpin proyek pencarian, sebelum bergabung dengan Apple pada tahun 2018.
Giannandrea dalam kesaksian menunjuk pada fitur baru pada sistem operasi iOS 17 dan iPadOS 17 —software terbaru yang menjalankan iPhone dan iPad. Sistem operasi ini memungkinkan pengguna untuk menetapkan mesin pencari default yang berbeda untuk penelusuran pribadi.
Itu berarti pengguna Apple dapat beralih antara Google dan opsi lain dengan lebih mudah, menurut Cue.
“Kami ingin produk keluar dari kotak dan bekerja dengan cara yang terasa seperti sulap,” katanya. Namun, Apple tidak melacak berapa banyak pelanggan yang benar-benar beralih ke mesin pencari non-Google, karena hal ini bersifat privasi, kata Cue.
(bbn/wep)