Saham Nvidia telah menurun 0,6% pada Selasa.
Valuasi Nvidia telah menjadi bahan perdebatan di antara para profesional investor setelah sahamnya naik tiga kali lipat tahun ini. Hal yang sejalan dengan melonjaknya permintaan dari para pelanggan yang ingin meningkatkan kapasitas komputasi AI mereka.
Para analis Wall Street hampir sepakat optimis, di luar mereka yang skeptis seperti Rob Arnott, pendiri Research Affiliates LLC. Arnott telah menyatakan harga Nvidia sudah terlampau tinggi hingga kini cenderung dipenuhi oleh spekulasi.
Baca Juga: Saham Nvidia Berpotensi Bubble, Cek Penjelasannnya!
Harga yang terlampau mahal juga disampaikan Cathie Wood dari Ark Investment Management.
Penjualan saham perusahaan terjadi saat saham sektor teknologi berada di bawah tekanan atas kenaikan yield obligasi, juga imbas bank sentral AS (the Fed) memberi isyaratkan untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk memerangi inflasi.
Namun, Nvidia telah jatuh jauh lebih banyak daripada Indeks Nasdaq 100, yang turun 5,4% bulan ini.
Penurunan saham serta perkiraan kenaikan aba telah mendorong valuasi Nvidia menjadi yang termurah dalam hampir satu tahun terakhir.
Dengan proyeksi laba 28 kali lipat selama 12 bulan ke depan, Nvidia menjadi setengah dari harga sahamnya pada periode Mei, sebelum dua laporan laba yang menyebabkan harga melesat. Saham Nvidia saat ini ada di bawah rata-rata harganya yang mencapai 32 kali lipat dalam satu dekade terakhir, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
Hal ini tentu menjadikan banyak orang menaruh kepercayaan pada proyeksi, yang telah melonjak dengan sangat cepat
Analis rata-rata menargetkan untuk laba per saham Nvidia pada tahun fiskal 2025, yang berakhir 31 Januari tahun depan akan meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam enam bulan terakhir.
Thomas George, manajer portofolio di Grizzle Investment Management, memasukkan Nvidia sebagai salah satu saham unggulannya.
“Nvidia memiliki harga yang sangat terjangkau dibandingkan pertumbuhan yang dihasilkannya,” kata George dalam sebuah wawancara.
“Dalam beberapa tahun, Anda akan melihat ke belakang dan melihatnya sebagai harga yang sangat menarik saat ini. Permintaannya bukanlah fatamorgana.”
Bagi beberapa investor, kegagalan Nvidia untuk rally setelah mengalahkan estimasi penjualan kuartal kedua sebesar lebih dari US$2 miliar bulan lalu, merupakan sinyal saham ini telah memperhitungkan banyak pertumbuhan di masa depan. Meskipun momentumnya tak lagi solid.
Pada bagian terpisah para analis semakin bullish sejak saat itu. Analis menargetkan harga rata-rata untuk Nvidia naik menjadi US$646, atau menandai kenaikan lebih dari 50%.
Dengan posisi terkini saham turun, jarak antara ekspektasi dan harga saham saat ini mendekati rekor terlebar.
Grafik Saham Teknologi Terkini
Turunnya Indeks Nasdaq 100 baru-baru ini membuat valuasinya menjadi lebih rendah,, namuan dengan imbal hasil yang meningkat. Kumpulan saham ini masih dinilai cukup mahal.
Pada basis perhitungan harga saham per penjualan (Price to Sales Ratio/P/S), indeks yang dipenuhi oleh saham-saham teknologi ini diperdagangkan pada 3,8 kali.
Capaian P/S jauh di atas rata-rata 10 tahun, yang mengindikasikan bahwa gejolaknya masih ada.
(bbn/wep)