Logo Bloomberg Technoz

Adies menilai, Arsul lebih unggul dari enam calon lainnya pada saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Dalam proses seleksi, DPR sendiri memang mencari sosok yang dinilai akan membantu lembaga yudikatif tersebut mempertahankan produk hukum atau undang-undang yang dibentuk bersama pemerintah. Sebelumnya, DPR sempat berpolemik dengan hakim konstitusi pilihannya karena dianggap tak membela UU yang diajukan uji materi. Sehingga beberapa UU harus digugurkan atau dibahas ulang.

"Demikian proses dari uji kelayakan sampai ke pengambilan keputusan, dan Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar," kata Adies.

Siapakah Arsul Sani?

Pria kelahiran Pekalongan, 8 Januari 1964 ini adalah pengacara lulusan Universitas Indonesia yang sempat aktif pada lembaga bantuan hukum (LBH) Jakarta. Dia kemudian bergabung dengan PPP dan maju sebagai calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah X pada Pemilu 2014. Kiprahnya mulai menonjol usai terpilih menjadi anggota DPR dan duduk di Komisi III. 

Arsul dikenal sebagai anggota Komisi III yang cukup vokal dalam sejumlah persoalan hukum di Indonesia. Dia kemudian mengampu Sekretaris Jenderal PPP pada periode 2016-2021. Usai terpilih kembali pada Pemilu 2019, dia dipilih untuk menduduki posisi Wakil Ketua MPR yang berasal dari fraksi PPP.

Istri Arsul juga aktif dalam bidang hukum dan pemerintahan. Saat ini, istrinya, Sukma Violetta tercatat sebagai anggota Komisi Yudisial. Bahkan, dia sudah menjalani kepemimpinan pada lembaga penegak martabat hakim tersebut untuk periode kedua. 

(prc/frg)

No more pages