Logo Bloomberg Technoz

Luhut Bicara Peluang Bursa Karbon Giring Investasi Asing Rp146 T

Sultan Ibnu Affan
26 September 2023 17:10

Ilustrasi Emisi Karbon (Dok. Envato)
Ilustrasi Emisi Karbon (Dok. Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bicara potensi negara yang membuka pasar karbon sukarela atau Voluntary Carbon Market (VCM) di luar negeri berpeluang mendapat potensi investasi hingga sebesar US$9,5 miliar atau sekitar Rp146 triliun.

Anggaran itu, kata Luhut, berasal dari beberapa organisasi ternama dunia seperti Amazon Web Services, The Rockefeller Foundation, dan The Bezos Earth Fund, yang bekerja sama dengan Bank Dunia. "Perdagangan karbon luar negeri pada pasar sukarela VCM memiliki potensi yang besar," ujar Luhur disela peluncuran Bursa Karbon di Jakarta, Selasa (29/9/2023).

Dia merinci, jika Indonesia membuka peluang pasar karbon sukarela di luar negeri, Amazon Web Services bisa menggelontorkan US$5 miliar. 

Ada juga potensi investasi US$4,5 miliar yang datang dari Energy Transition Accelerator besutan The Rockfeller Foundation dan The Benzos Earth Fund bersama Word Bank untuk negara-negara berkembang yang ingin memonetisasi kredit karbon melalui carbon fund.

"Indonesia harus bisa memanfaatkan kesempatan yang ada, karena tidak hanya mengandalkan dana APBN dan komitmen pemerintah negara maju, maka perdagangan karbon luar negeri perlu mengakomodasi perdagangan VCM sesuai yang berlaku secara internasional," ujarnya.