Logo Bloomberg Technoz

Bunga Melejit, Pemerintah Malah Tambah Utang Baru

Ruisa Khoiriyah
26 September 2023 15:45

Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah gejolak pasar modal yang tengah tinggi seperti saat ini dan memicu aksi jual di pasar surat utang di seluruh dunia, lelang sukuk negara (SBSN) mencatat kelesuan animo investor, seperti prediksi.

Nilai permintaan masuk dalam lelang SBSN yang digelar pemerintah hari ini tercatat sebesar Rp27,8 triliun, lebih rendah dibandingkan nilai incoming bids dalam lelang sukuk sebelumnya yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.

Permintaan imbal hasil yang masuk juga jauh lebih tinggi, sejurus dengan yield SBN benchmark di pasar yang tengah melesat naik hari ini. Sebagai gambaran, untuk seri PBS036 yang memiliki maturity date 2025, mencatat yield tertinggi yang diminta di kisaran 6,65%. Jauh di atas permintaan dalam lelang sebelumnya di rentang 6,5%. 

Seri tenor pendek itu juga mencatat animo terbesar dengan membukukan incoming bids Rp14,79 triliun. Pemerintah akhirnya memenangkan Rp7,83 triliun dengan yield rata-rata di 6,239%, naik dibandingkan yield rata-rata lelang sebelumnya sebesar 6,210% untuk seri yang sama.

Seri PBS037 yang jatuh tempo 2036 juga dimenangkan di yield lebih mahal yaitu 6,733%, sementara pada lelang sebelumnya weighting average yield (WAY) berada di 6,628%. Seri ini mencatatkan permintaan Rp4,85 triliun dan diserap sebesar Rp150 miliar saja.