Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan melihat peningkatan pengiriman barang impor murah yang mayoritas dari China terjadi karena adanya pola perdagangan yang berubah, terlebih maraknya platform dagang-el (e-commerce). 

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Kemenkeu, Mohammad Aflah Farobi mengatakan pola perdagangan berubah dari sebelumnya pengiriman barang hanya mengandalkan pelabuhan laut dengan volume pengangkutan besar menggunakan kontainer atau kapal, saat ini justru terdapat peningkatan barang impor murah yang masuk melalui bandara. 

“Dengan perkembangan informasi dan teknologi (IT), ini jadi perhatian kami ternyata jual beli melalui e-commerce melonjak tinggi. Ini dapat dilihat melalui peningkatan dokumen pengiriman barang atau consignment note (CN) tercatat di bawah 5 juta per tahun. Sekarang 2023 sudah 60 juta dokumen,” ujar Aflah dalam Media Gathering ‘Strategi Penerimaan Negara dalam APBN 2024’ di Puncak, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

“Kenapa bisa banyak? karena jual beli bisa pesen lewat e-commerce, barangnya nilainya kecil-kecil karena banyak barang konsumsi dan produksinya yang banyak dibutuhkan dan diinginkan masyarakat Indonesia berasal dari China,” lanjutnya. 

Dengan adanya peningkatan CN, Aflah mengatkan, DJBC harus mengantisipasi pelayanan dan pengawasan dari barang murah yang masuk ke Indonesia. Apalagi, saat ini DJBC tidak mungkin melakukan pemeriksaan fisik terhadap seluruh dokumen yang masuk, melainkan melakukan manajemen risiko untuk menentukan dan memeriksa dokumen yang melalui jalur merah. 

Perlu diketahui, jalur merah adalah proses pelayanan dan· pengawasan pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

Kendati demikian, Alfah mengatakan DJBC tidak memiliki kapasitas dan kewenangan untuk melarang atau membatasi barang impor untuk masuk ke Indonesia. Sebab, bea cukai hanya memiliki kapasitas untuk memastikan dua hal, yakni jumlah dan jenis barang sesuai serta bea masuk dan perpajakan dibayarkan sesuai ketentuan. 

“Tapi kalau ada larangan dan pembatasan, bea cukai bertugas eksekusi, maka bea cukai melakukan. Dalam menjaga serbuan barang murah China, Bea cukai tidak bergerak sendirian, (tapi) bersama-sama dengan kementerian/lembaga,” tutupnya. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan lembaganya mendeteksi peningkatan pengiriman barang dari luar negeri atau impor melalui Bandara Soekarno Hatta. Mayoritas adalah barang murah dari China.

Pada 2018, jumlah dokumen pengiriman barang atau consignment note (CN) tercatat di bawah 5 juta per tahun. Akan tetapi, pada 2019-2023, jumlah CN secara konsisten berada pada kisaran 60 juta per tahun.

"Ditemukan bahwa barang kiriman ini didominasi oleh barang yang nilainya di bawah US$3 [setara Rp45 ribu dengan asumsi kurs Rp15.353]. Dan, mayoritas berasal dari China," kata Askolani, Kamis (14/9/2023).

(dov/ain)

No more pages