Laura Benitez dan Silas Brown - Bloomberg News

Bloomberg, Perusahaan ekuitas swasta atau private equity (PE) semakin banyak menumpuk utang mereka termasuk dengan gaya yang relatif baru. Hal ini meningkatkan kekhawatiran di antara beberapa investor tentang potensi risiko bagi industri yang lebih luas dan sistem keuangan.

Kelesuan transaksi ditambah berkurangnya dana tunai, beberapa perusahaan private equity yang melakukan pembelian mulai banyak yang  menempuh jalan belakang untuk membantu memenuhi komitmen pendanaan atau memungkinkan perencanaan suksesi. Pinjaman, yang didukung oleh kepemilikan aset termasuk prospek pendapatan masa depan, mengenakan bunga hingga 19%. Tingkat bunga itu lebih mirip dengan bunga kredit konsumer ketimbang pinjaman korporasi. Bahkan sebuah perusahaan dengan peringkat sampah (junk bond) di AS saja baru-baru ini masih bisa mendapatkan bunga 10% untuk obligasi yang mereka terbitkan.

Sementara beberapa pemberi pinjaman terbesar — seperti Carlyle Group Inc. — mengatakan utang itu relatif aman karena beberapa di antaranya telah mengambil tindakan pencegahan dengan menambahkan perjanjian yang memungkinkan penyitaan aset.

Beberapa kalangan juga memperingatkan bahaya ketika perusahaan-perusahaan ini menghadapi klaim dari lebih dari satu jenis pinjaman secara bersamaan.