Logo Bloomberg Technoz

Harga Logam Berguguran, Nikel dan Timah Anjlok 1% Lebih

Hidayat Setiaji
26 September 2023 12:30

Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)
Pekerja mengawasi aliran logam cair panas hasil tambang nikel saat mengalir dari tungku di Norilsk, Rusia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga berbagai logam industri melemah pada perdagangan kemarin. Kisruh properti China dan tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS) jadi penyebabnya.

Pada Senin (25/9/2023), harga tembaga di London Metal Exchange ditutup turun 0,8% ke US$ 8.155/ton. Pekan lalu, harga komoditas ini sempat menyentuh US$ 8.017/ton yang merupakan posisi terlemah sejak akhir Mei.

Sementara harga nikel anjlok 1,5% ke US$ 19.130/ton, aluminium turun 0,3% ke US$ 2.233/ton, zinc jatuh 1% ke US$ 2.536/ton, dan timah ambruk 1,6% ke US$ 25.825/ton.

Dinamika di China menjadi pemberat laju harga logam. Permintaan diperkirakan turun seiring krisis properti di negara tersebut.

Mengutip Bloomberg News, mantan penasihat bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) mengatakan pasar properti China butuh waktu satu tahun untuk pulih. Penjualan properti di kota-kota besar China diperkirakan akan tumbuh pada empat hingga enam bulan ke depan.