Delivery Hero membuka opsi menjual unit bisnisnya di Asia Tenggara, termasuk Foodpanda karena dinilai telah mengalami stagnasi. Perusahaan mengonfirmasi kabar tersebut kepada Bloomberg.
“Delivery Hero mengkonfirmasi melakukan negosiasi dengan beberapa pihak terkait potensi penjualan bisnis Foodpanda di beberapa pasar di Asia Tenggara. Setiap diskusi atau rencana masih pada tahap awal,”
Penjualan unit bisnis di Asia Tenggara berpangkal dari pertumbuhan stagnan pasca pembatasan kegiatan akibat Covid-19. Perusahaan yang berbasis di Berlin, Jerman ini, menegaskan belum ada kepastian apakah negosiasi ini akan menghasilkan kesepakatan.
Chief Executive Officer Delivery Hero Niklas Oestberg bulan Agustus mengatakan bahwa perusahaan telah “mundur sedikit” di pasar Asia Tenggara setelah bertahun-tahun melakukan investasi besar-besaran dalam rangka meraih profitabilitas.
“Namun ini juga berarti bahwa beberapa pelanggan mungkin sedikit kurang bersemangat dengan apa yang kami tawarkan hari ini," katanya saat itu.
Foodpanda mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada beberapa staf di kawasan Asia-Pasifik, yang menurut CEO Foodpanda Jakob Sebastian Angele, sebagai upaya perusahaan menjadi "lebih agresif". Namun upaya ini kemudian dikaitkan dengan pembicaraan Delivery Hero untuk menawarkan Foodpanda kepada beberapa calon investor, termasuk Grab.
Dalam laporan channerlnewsasia, Jakob menjelaskan perusahaan perlu merampingkan operasinya sehingga dapat menjalankan “pendekatan yang lebih terstruktur dalam beberapa hari mendatang”.
Foodpanda beroperasi di sebagian negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Laos. Namun tidak dengan Indonesia. Dalam kabar terbarunya negosiasi keduanya masih berlangsung dan masih pada fase awal
Media jerman, Wirtschaftswoche, mengabarkan potensi kesepakatan transaksi Grab-Foodpanda mencapai lebih dari US$1,1 miliar (sekitar Rp16 triliun)
Pihak Grab dilaporkan belum juga memberi pernyataan terkait kabar yang telah berhembus 20 September.
Menurut HSBC, konsolidasi dari beberapa entitas bisnis sejenis bidang jasa layanan antar makanan menjadi “positif” karena menghasilkan ekonomi unit yang lebih baik dan margin yang lebih tinggi.
Saat Grab menguasai bisnis Foodpanda, Grab dapat memperoleh pangsa pasar yang cukup besar, atau lebih dari 80% di banyak negara Asia Tenggara yang disebut sebagai Delivery Hero, tambah mereka, dilaporkan theedgesingapore.
Meski demikian terdapat tantangan dalam proses negosiasi tersebut, yang menurut analis adalah persetujuan dari pemerintah masing-masing negara tempat Foodpanda beroperasi.
(wep/dba)