Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan baru itu kontras dengan serangkaian langkah pemerintah baru-baru ini untuk menopang permintaan perumahan. Hal ini telah memicu kebingungan investor tentang apakah pemerintah memiliki rencana terpadu untuk menstabilkan pasar.

"Setiap kemunduran dalam proses tersebut akan berdampak negatif pada sentimen pasar yang masih sangat rapuh dari hampir semua pemain di sektor ini dan mengalahkan tujuan kebijakan itu sendiri," kata Zhi Wei Feng, analis senior di Loomis Sayles Investments Asia Pte.

Indikator saham pengembang properti China pada Bloomberg Intelligence turun 0,7% pada Selasa pagi, sehari setelah turun paling tajam tahun ini, karena krisis di Evergrande memasuki fase baru.

Pengembang tersebut membatalkan pertemuan kreditor utama dan mengatakan harus memikirkan kembali rencana perombakan utangnya, meningkatkan risiko likuidasi pada developer dengan utang terbanyak di negara itu.

Liburan nasional delapan hari mulai Jumat dibayangi perlambatan penjualan perumahan yang membebani pemulihan ekonomi China.

Penurunan penjualan properti China (Sumber: Bloomberg)

"Penjualan properti tahun ini sangat lesu, jadi bagi sebagian besar pengembang, mempercepat transaksi dalam dua bulan akan sangat penting," kata Zhang Hongwei, pendiri Jingjian Consulting.

Saat penjualan tidak cukup baik pada bulan Oktober, pemerintah daerah harus meluncurkan lebih banyak stimulus, tambah Zhang.

Pelonggaran pembatasan kredit perumahan pada akhir Agustus memicu lonjakan penjualan rumah di kota-kota besar. Hal itu memicu spekulasi bahwa pembuat kebijakan perlu berupaya lebih banyak untuk menghidupkan kembali sentimen.

Pasanya terjadi hantaman kekhawatiran atas mandeknya proyek properti, nilai properti yang jatuh, pengangguran tinggi, dan pendapatan menyusut. Beberapa pengembang pun sudah mengambil langkah agresif untuk menarik pembeli rumah.

Salah satu pengembang di Guangdong menawarkan insentif kepada pembeli apartemen Royal Skyrim di Shenzhen untuk membeli properti tambahan di tempat lain di provinsi tersebut. Mereka dapat menikmati uang muka serendah 20% di proyeknya di kota Dongguan yang lebih kecil di dekatnya.

Sebanyak 13 pengembang dari Harbin, ibu kota provinsi paling utara China, beralih ke kota timur Nanjing untuk mempromosikan 21 proyek mereka awal bulan ini. Harapannya pembeli yang suka bepergian akan membeli tempat tinggal untuk liburan.

Pemerintah daerah juga membantu. Pemerintah kota di provinsi Anhui tengah memberikan 5.000 voucher belanja masing-masing senilai US$137 kepada pembeli rumah, menurut pengumuman resmi.

Properti terbengkalai milik Country Garden, di Ningbo, China (Qilai Shen/Bloomberg)

Untuk merebut penjualan, pemerintah daerah telah menstimulasi permintaan perumahan dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa di antaranya telah melonggarkan aturan yang melarang non-penduduk membeli properti.

Guangzhou membuat langkah seperti itu di beberapa daerah perkotaan pekan lalu, menandai salah satu langkah paling signifikan yang diambil di sebuah kota tingkat-1.

Beijing dan Shanghai masih membatasi non-lokal untuk membeli properti dan membatasi berapa banyak unit yang dapat dimiliki setiap rumah tangga.

Kebijakan lainnya yang bisa diambil adalah membuat lebih banyak orang memenuhi syarat untuk pembelian di daerah pinggiran kota, di mana penjualan biasanya lebih lesu.

Pembeli rumah juga tengah memonitor apakah Beijing, Shanghai, dan Shenzhen akan mengurangi bunga KPR untuk rumah pertama.

Masih ada hambatan yang sulit diatasi untuk mencapai pemulihan. Selain pasar tenaga kerja yang sulit, penuaan penduduk China dan kelebihan pasokan perumahan membatasi potensi investasi properti.

Mantan pejabat bank sentral China, Li Daokui, mengatakan pemulihan mungkin memerlukan waktu setahun dan Beijing seharusnya melakukan lebih banyak langkah untuk mendorong pemberian pinjaman kepada pengembang yang kekurangan dana.

--Dengan asistensi Pearl Liu.

(bbn)

No more pages