Bloomberg Technoz, Jakarta - Potret-potret kapal tua Pelni yang masih beroperasi terungkap dalam rapat dengar pendapat antara Pelni dengan Komisi VI DPR, tengah pekan lalu.
Direktur Utama PT Pelni (persero), Tri Andayani memaparkan kondisi dari kebutuhan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp3 triliun 2024 untuk pembelian dua kapal baru untuk angkutan penumpang. Tri mengungkapkan, dari total 26 kapal penumpang yang dimiliki Persero, usia tertua kapal di atas 30 tahun.
Salah satu kapal tertua yang dimiliki Pelni yakni KM Umsini. Kapal rakitan 1985 itu kini sudah menginjak usia 38 tahun. Merupakan kapal berkapasitas hampir 2.000 penumpang yang melayani rute Batam hingga Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kapal Umsini diproduksi oleh pabrik kapal asal Papenburg, Jerman, Meyer Werft.
Belum ada keterangan persero apakah KM Umsini merupakan kapal yang akan dipensiunkan tahun depan. Namun demikian, dalam profil armada milik Pelni, KM Umsini adalah kapal yang paling tua di antara 25 kapal penumpang milik Pelni lainnya.
Nama Umsini diambil dari nama sebuah gunung yang bernama Gunung Umsini yang berada di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Kedatangan kapal tersebut terdokumentasikan pada 31 Januari 1985, merapat pertama kali di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.
KM Umsini memiliki dimensi dengan panjang Kapal 144 meter, dengan lebar kapal mencapai 23,4 meter. Berat kotor KM Umsini memiliki bobot hingga 14.501 ton, dengan laju kecepatan 22.4 knot.
Dengan kecepatant tersebut, KM Umsini melayani rute pelayaran dari Pelabuhan Kijang di Batam - Tanjung Priok - Surabaya - Makassar - Maumere - Larantuka - Lewoleba - Kupang (PP).
Jadi isolasi terapung pertama di Indonesia
Pada masa pandemi covid sedang merajelala pada 2021, di masa PPKM Darurat berlangsung, KM Umsini merupakan salah satu kapal yang melakukan portstay.
Kapal Motor Umsini sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) apung bagi pasien covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan. Kapal ini disediakan karena adanya lonjakan kasus covid-19 di kota tersebut. Saat menjadi tempat isolasi terapung covid-19, daya tampung KM Umsini mencapai 804 pasien dan 60 tenaga kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Kota Makassar.

Jumlah tersebut sesuai dengan kebijakan 50% dari kapasitas kapal sehingga protokol kesehatan di atas kapal tetap terlaksana. Kru yang bertugas di atas kapal juga diganti (rolling) setiap dua minggu sekali. Selama penanganan isolasi pasien covid, KM Umsini merapat di sekitar Pulau Lae Lae.
Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.
Selain angkutan penumpang, Pekni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah kepulauan terpencil, terdepan, terbelakang dan perbatasan (3TP) dengan menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas.
(ain)