Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini pemerintah akan kembali mencari pendanaan di pasar modal melalui lelang sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan target indikatif Rp6 triliun. 

Lelang dilangsungkan di tengah pasar global yang dibayangi aksi jual pemodal surat utang menyusul terus dominannya keperkasaan dolar Amerika Serikat, yang masih didorong oleh antisipasi pemodal menghadapi penegasan arah kebijakan higher for longer oleh Federal Reserve. Indeks dolar AS terbang menyentuh level tertinggi sejak November 2022.

Ada potensi animo pemodal mungkin akan menyusut dengan situasi pasar yang tengah waspada menunggu data-data lanjutan dari perekonomian Amerika, untuk menghitung ekspektasi terhadap stance kebijakan the Fed.

Hasil penerbitan sukuk hari ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan yang dibutuhkan dalam APBN 2023. Pemerintah akan menawarkan 5 seri PBS dan 1 seri SPN syariah.

Lima seri PBS itu memiliki tenor beragam mulai 2 tahun PBS036, lalu seri PBS003 yang jatuh tempo 2027 nanti. Kemudian ada PBSG001 yang memiliki maturity date 2029 dan PBS037 dengan tahun jatuh tempo 2036 dan terakhir seri PBS037 dengan maturity pada 2047 nanti.