RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bearish.
Akan tetapi, koreksi yang sudah hampir 1% dalam seminggu terakhir membuat harga emas berpotensi mencetak technical rebound. Target kenaikan terdekat ada di US$ 1.921,99/ons. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 1.924,64/ons.
Arah Suku Bunga
Sentimen yang menahan harga emas adalah arah suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS). Pekan lalu, bank sentral Federal Reserve memang menahan suku bunga acuan. Namun berdasarkan dot plot terakhir, ada kemungkinan Federal Funds Rate naik lagi tahun ini.
“Investor cemas Fed akan melakukannya lagi (menaikkan suku bunga). Fed akan mempertahankan suku bunga di level tinggi dalam waktu lama dan kenaikan pada November atau Desember bisa terjadi,” sebut Ed Moya, Senior Market Analyst OANDA, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat nilai tukar dolar AS menguat. Apresiasi dolar AS kemudian akan menekan harga emas.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Penguatan dolar AS akan membuat emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun, harga pun mengikuti.
(aji)