Sekadar catatan, pada pekan lalu Goldman Sachs juga mengutarakan proyeksi bearish terhadap harga logam baterai termasuk nikel, kobalt dan lithium akibat produksi yang "melonjak". 

Di China, penjualan kendaraan listrik atau elecctric vehicle (EV) yang lebih lambat juga menjadi angin sakal untuk harga.

"Penjualan EV yang mengecewakan di China sepanjang tahun ini terjadi pada saat rantai pasokan baterai kehabisan stok," kata Susan Zou, seorang analis di Rystad Energy. 

"Ini berarti permintaan tipis untuk semua logam baterai, yang diperkirakan akan bertahan hingga kuartal pertama, menekan harga di seluruh litium, kobalt, dan nikel."

(bbn/wdh)