Bloomberg Technoz, Jakarta - Kekuatan nilai tukar rupiah hari ini akan kembali menghadapi ujian setelah menembus level psikologis terlemah sejak Maret dalam perdagangan kemarin di pasar spot.

Reli penguatan dolar AS selama empat hari berturut-turut yang mengantarkannya ke level tertinggi sepanjang 2023 di tengah aksi jual di pasar obligasi seluruh dunia akan menekan valuta yang menjadi lawan, termasuk rupiah.

Rupiah masih akan kesulitan keluar dari tekanan dengan jebolnya level support terkuat kemarin, berpotensi melanjutkan pelemahan ke Rp15.430/US$. Pemodal di pasar surat utang global ramai-ramai melepas US Treasury hingga yield UST 10 tahun kembali menyentuh level tertinggi dalam 16 tahun terakhir di 4,5%. 

Sedangkan indeks dolar AS menembus level tertinggi sepanjang 2023 di posisi 105,99. Indeks dolar Amerika mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam di hadapan enam mata uang utama dunia. 

Aksi jual surat utang di pasar global itu kemungkinan akan memantik aksi serupa di pasar domestik dengan pergerakan yield Surat Berharga Negara yang juga mayoritas mencetak kenaikan pagi ini. Yield SUN 10 tahun masih stabil di kisaran 6,77%, sementara tenor pendek 2 tahun yang terpantau mulai diserbu aksi beli dengan tingkat imbal hasil melandai 1 bps.