Batal Ke Pulau Galang, Warga Rempang Dipindah Ke Tanjung Banon
Pramesti Regita Cindy
25 September 2023 22:33
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah setuju dengan sebagian warga Pulau Rempang yang menolak relokasi ke Pulau Galang. Dia juga mengklaim paham alasan para warga lokal ini pindah ke lokasi yang jauh dari tempat tinggal asalnya.
“Dan atas arahan tim, kemudian kita memutuskan, yang pertama, relokasi ke Galang kita tiadakan. Artinya kita menyetujui aspirasi dari masyarakat. Dengan demikian kita geser ke Tanjung Banon, itu masih di Pulau Rempang, hanya 3 km (jaraknya),” kata Bahlil di Gedung Nusantara BPKM Jakarta, Senin (25/9/2023).
Menurut dia, ada 900 kepala keluarga atau KK yang terdampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Sebanyak 300 KK di antaranya telah menyatakan siap pindah ke Tanjung Banon. Sesuai janji awal, tiap keluarga akan mendapatkan tanah seluas 500 meter persegi tanah dan sertifikat hak milik; serta rumah tipe 45 senilai Rp120 juta.
Sebelumnya, kata Bahlil, warga dari 16 Kampung Tua menolak relokasi karena akan dipindah ke lokasi jauh di Pulau Galang. Selain itu, mereka juga tak ingin kehilangan dan jauh dari lokasi makam para kerabat, leluhur, dan tetua adatnya. Mereka pun merasa ingin turut merasakan dampak langsung dari keberadaan PSN Rempang Eco City jika tetap berada di sekitar lokasi tersebut.
Menurut Bahlil, pemerintah juga batal memindahkan lokasi pemakaman adat di Pulau Rempang. Bahkan, pemerintah berencana untuk membuat pemakaman tersebut menjadi sebuah area khusus dengan membangun tembok pembatas, dicat, dan punya gapura. Para warga pun bisa terus melakukan ziarah meski sudah berada di Tanjung Banon.