Logo Bloomberg Technoz

Dia mencontohkan, salah satunya yakni produk baja nirkarat (stainless steel)yang merupakan salah satu produk turunan nikel—tidak serta-merta dirasakan oleh industri lokal.

"Kita pengekspor utama stainless steel. Seharusnya stainless steel itu dipakai buat pabrik garpu, sendok, pisau di indonesia. Satu pun enggak ada," ujarnya.

"Sehingga, sampai sekarang industri kita itu turun. Ada satu yang naik, 5%—12% itu logam dasar, tetapi tidak menciptakan spread effect ke industri lain. Karena apa? Dia itu sifatnya sendiri itu, kantong sendiri saja," imbuhnya.

Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan China dan Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Namun, kini ada perubahan produk yang dijual Indonesia ke negara-negara tersebut mengalami pergeseran.

"Dalam periode 2018 hingga Agustus 2023 ini, komoditas bahan bakar mineral dalam HS 27 yang mendominasi ekspor Indonesia ke China telah digeser komoditas besi dan baja, terutama dalam 2 tahun terakhir. Seiring dengan hilirisasi dan pembangunan smelter pengolahan bijih nikel pada 2022, komoditas nikel dan barang daripadanya masuk ke dalam 5 besar komoditas ekspor kita ke China. Proporsi bijih logam dan abu menurun dan tidak lagi masuk ke 5 besar," papar Plt Kepala BPS Amalia Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/9/2023).

(ibn/wdh)

No more pages