Logo Bloomberg Technoz

Penghiliran Nikel, Faisal Basri Sebut RI Tak Punya Konsep Jelas

Sultan Ibnu Affan
25 September 2023 19:00

Ilustrasi pabrik feronikel (dok PT Aneka Tambang Persero)
Ilustrasi pabrik feronikel (dok PT Aneka Tambang Persero)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom Senior Institute for Development and Economic Finance (Indef) Faisal Basri kembali menyebut ambisi program penghiliran yang dihelat Pemerintah Indonesia belakangan tidak serta-merta membantu meningkatkan nilai tambah bagi industri di dalam negeri. 

Dia menilai, program penghiliran tersebut justru menguntungkan China, yang diklaimnya telah menguasai mayoritas industri nikel di Indonesia.

"Teknologi dari China semua, patent fee-nya dari China semua, banknya dari China, ya bunganya lari ke China," ujar Faisal di sela publikasi kajian Peran Perusahaan Multinasional Dalam Hilirisasi Nikel di Indonesia, Senin (25/9/2023).

Faisal lantas menyebut Pemerintah Indonesia sama sekali tidak menyiapkan peta jalan atau konsep program penghiliran yang mumpuni. Indonesia, kata dia, hanya berbangga diri dengan statistik menjadi negara pemilik nikel terbesar di dunia.

Sumber pasok nikel dunia./dok. Bloomberg

Menurutnya, investasi nikel dari China selama ini justru mengarahkan RI pada deindustrialisasi. Dia juga berkeras bahwa mayoritas capaian fantastis ekspor produk derivatif nikel itu tidak mengalir ke pendapatan negara.