Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan pada laman Bursa Efek Indonesia, Ajaib telah mengalami peningkatan signifikan dalam volume transaksi mereka, terutama dalam 3 bulan terakhir, terlepas dari situasi PHK yang sedang berlangsung.

Sebagai gambaran, jumlah nilai transaksi yang terjadi pada bulan Juni mencapai Rp4,34 triliun, berlanjut ke Juli yang mencatatkan nilai Rp5,84 triliun, hingga puncak peningkatan terjadi pada bulan Agustus kemarin yang berhasil membukukan angka mencapai Rp6,93 triliun.

Pertumbuhan positif juga senada dengan pencatatan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang juga dalam tren naik. 

Pada Juni MKBD Ajaib berhasil tercatat Rp311.47 miliar, juga dengan Juli yang bertumbuh menjadi sebesar Rp314,96 miliar. Berlanjut ke Agustus dengan pencatatan Rp319,07 miliar, dan sampai dengan mengawali September terapresiasi ke angka Rp323,19 miliar.

Pengurangan karyawan di tengah peningkatan yang signifikan dalam volume transaksi dan pertumbuhan MKBD  ini mengundang pertanyaan.

Padahal, momen di atas mengindikasikan ada peningkatan minat masyarakat dalam investasi pasar modal, terutama investasi saham.

Banyak individu yang memulai menginvestasikan uang mereka ke dalam instrumen keuangan, sebagai alternatif untuk mengamankan masa depan finansial mereka. Ajaib, sebagai platform investasi yang mudah digunakan, menjadi salah satu pilihan utama bagi banyak investor baru.

Selain itu, Ajaib juga telah mengambil berbagai langkah strategis untuk meningkatkan layanan mereka. Mereka meluncurkan berbagai fitur-fitur menarik, terlebih lagi dalam programnya Ajaib mengumumkan terdapat 30 fitur baru unggulannya, termasuk analisis pasar  lebih mendalam, peningkatan literasi keuangan, dan berbagai ‘Tools’ investasi yang lebih canggih.

Semua ini dapat mengundang minat investor yang lebih besar dan meningkatkan tingkat aktivitas transaksi.

Mencermati lebih jauh, jika dibandingkan pesaing Ajaib dengan MKBD yang sama, industri investasi saham terkonfirmasi sedang meningkat pesat. 

Tercermin dari MNC Sekuritas yang dengan MKBD senilai Rp298,2 miliar, membukukan kenaikan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir. Data mencatat nilai pada Agustus mencapai Rp5,67 triliun, dengan sebelumnya  Juli sebesar Rp5,37 triliun dan Juni Rp4,42 triliun.

BNI Sekuritas dengan MKBD sejumlah Rp352,78 miliar juga mencatatkan kenaikan dan pertumbuhan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir. Di mana pada Agustus kemarin berhasil mencatat Rp9,21 triliun, Juli Rp8,74 triliun, dan Juni Rp6,45 triliun.

Tren yang sama juga terjadi dengan BRI Danareksa Sekuritas yang dengan MKBD Rp384,25 miliar, bertumbuh nilai transaksinya dalam tiga bulan terakhir, dengan mencetak Rp7,45 triliun pada Agustus, Rp6,32 triliun pada Juli, dan sejumlah Rp4,96 triliun pada Juni kemarin.

Namun, PHK yang baru-baru ini diumumkan oleh Ajaib juga menunjukkan bahwa perusahaan ini mungkin sedang menghadapi tantangan lainnya. Seperti yang diungkapkan manajemen terkait dengan restrukturisasi tim dan/atau perubahan strategis dalam struktur organisasi.

(fad/roy)

No more pages