Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah akhirnya tidak kuasa menahan tekanan pelemahan yang sudah berlangsung sejak awal perdagangan hari ini dengan menembus Rp15.400 siang ini.

Kemerosotan nilai tukar rupiah terjadi di tengah semakin perkasanya dolar Amerika hari ini dan aksi jual pemodal di pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus tipis 0,06% pada sesi 1 perdagangan. Sementara yield surat utang di mayoritas tenor terpantau melandai memberi sinyal aksi beli mulai kembali di pasar SBN.

Namun, rupiah masih belum mampu bertahan dengan akhirnya level psikologis Rp15.400 jebol setelah sekian hari bank sentral berupaya menahan dengan pelemahan 0,14% sepekan lalu.

Yield SUN tenor 10 tahun tergerus 2,8 bps ke kisaran 6,71% dan 30 tahun melemah 2,5 bps ke 6,94%. Sedangkan tenor pendek turun jadi 1,9 bps jadi 6,23%.

Para investor di pasar global sebenarnya sedikit menapak asa bahwa Federal Reserve mungkin akan berhenti mengerek bunga acuan dengan prediksi inflasi inti PCE yang akan diumumkan Kamis pekan ini diprediksi akan di bawah 4%, pertama kalinya dalam 2 tahun. Sedangkan data manufaktur AS terakhir memberi petunjuk perlambatan yang mengerek lagi pembacaan atas potensi resesi di negeri itu. Para trader di pasar swap menurunkan probabilitas kenaikan 25 bps Fed funds rate di sisa tahun ini berkaca pada data-data tersebut.