Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah India bulan lalu membuat kaget perusahaan seperti Apple dan Samsung Electronics Co. dengan pengumuman rencana untuk membatasi impor laptop dan tablet tanpa lisensi yang mendadak dipersyaratkan.

Sehari kemudian, regulator perdagangan India menunda langkah tersebut selama tiga bulan.

Sebagai bagian dari rencana terbaru pemerintah India, semua perusahaan yang mengimpor mulai dari tablet dan laptop hingga komputer desktop dan server ke India harus mendaftar.

Namun, berbeda dengan yang sebelumnya direncanakan, di mana perusahaan diharapkan untuk segera mengurangi impor, aturan baru ini tidak akan membatasi pengiriman masuk selama sekitar enam hingga sembilan bulan, kata para sumber tersebut.

Kuota impor bisa mulai diberlakukan secara bertahap saat perusahaan mulai memproduksi laptop, tablet, dan perangkat keras lainnya secara lokal. Besarnya kuota masing-masing perusahaan akan bergantung pada produksi lokalnya, impor perangkat keras IT, serta ekspor produk-produk tersebut dari India, menurut para sumber.

Aturan baru yang direncanakan ini tidak berlaku untuk smartphone.

Kementerian teknologi India tidak segera merespons permintaan untuk menanggapi.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Perdana Menteri India Narendra Modi untuk meningkatkan produksi lokal dan menciptakan industri manufaktur teknologi kelas dunia di India seiring perusahaan-perusahaan mencari diversifikasi rantai pasokan di luar China.

India tahun ini memperkenalkan rencana insentif finansial senilai US$2,1 miliar untuk menarik produsen komputer ke negara dengan populasi terbanyak di dunia tersebut.

Perusahaan-perusahaan termasuk Dell, HP, Lenovo Group Ltd., Foxconn Technology Group, dan Asustek Computer Inc. telah membidik subsidi untuk memproduksi laptop, tablet, dan produk lainnya di India.

(bbn)

No more pages