Permintaan iPhone di non kota-kota besar mengalami kenaikan enam kali lipat dibandingkan saat seri 14 meluncur tahun lalu. Li, mahasiswa 21 tahun di Beijing mengatakan membeli iPhone 15 Pro Max sebagai pengganti perangkat lama dia, iPhone 11 Pro Max, tulis laporan SCMP.
Li tetap menyukai desain perangkat Apple model Pro, meski dia juga tahu ada Mate 60 baru garapan Huawei yang memincu sentimen nasionalisme.
“Saya tidak tertarik beralih ke Huawei,” kata pengguna lain, yang juga bernama Li —sebelumnya memiliki iPhone 14 Pro Max.
Gsmarena mengutip Amber Liu, analis perusahaan riset Canalys, yang mengatakan konsumen China semakin rela membayar untuk sebuah produk dengan kualitas tinggi.
“Harga jual rata-rata smartphone melebihi US$450 tahun lalu dan diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa kuartal mendatang,” ujarnya.
Kehadiran USB-C menjadikan upaya iPhone semakin dekat dengan ponsel Android yang telah lama mengadopsi teknologi konektor ini. Hal ini membuat pengguna hanya memerlukan satu kabel saja.
Namun seperti dilaporkan Gozmochina, beberapa toko Apple menyarankan agar pengguna tidak menggunakan kabel pengisi daya asal Android. Toko Apple Foshan, Guanggong, mengatakan ada potensi masalah panas berlebihan jika kabel Android dipakai untuk perangkat iPhone 15.
Kabel Android dapat menyebabkan panas berlebih akibat perbedaan pengaturan pin interfaces. Terdapat perbedaan jarak yang sedikit lebih kecil antara konektor single-row 9-pin dengan single-row 11-pin.
Pernyataan ini menjadi perdebatan karena muncul pertanyaan: apakah ini murni karena risiko keamanan pada smartphone atau merupakan cara meningkatkan penjualan aksesori milik Apple.
Apple sendiri belum merilis pernyataan resmi atas perbedaan konfigurasi kabel pengisi daya mereka dengan smartphone Andorid. Secara awam konektor USB-C tampak universal.
(wep)