Logo Bloomberg Technoz

"Trump membangun semua dari posisi sebagai kandidat yang tak diperhitungkan. Jika dia kalah di sana, dia akan terkena dampak dan situasinya akan menjadi pertarungan yang sebenarnya," tambah Sullivan. 

Di era media sosial dan tv berita berlangganan membentuk pandangan warga terhadap kandidat presiden, Iowa tampil sebagai wilayah tempat kampanye gaya lama bisa menjadi penentu pemenang dan yang kalah. Status pertama yang dimiliki negara bagian di barat tengah Amerika ini membuat warga berharap para kandidat memberi perhatian penuh pada mereka. 

Kunjungan langsung dan pengaturan di lapangan sangat penting karena "pemilih yang tidak konvensional dan memerlukan perhatian tinggi" di negara bagian itu,"tambah Sullivan. 

DeSantis sejak awal mengerti pentingnya menang di Iowa dan sejak awal kampanye sering berada di negara bagian itu. Dia sudah mengunjungi negara bagian itu sebanyak tiga kali dalam satu mingu terakhir, antara lain ke restoran pizza dan ikut membagikan kotak pizza serta menandatangani kaus putih seorang perempuan yang berkunjung. 

Jajak pendapat di Iowa paling akhir menunjukan Trump megalahkan DeSantis di negara bagian itu dengan angka sekitar 30%. 

Pertarungan di Lapangan

Tidak satupun kandidat ini melakukan aksi pemenangan hanya dengan berjabat tangan dan mencium bayi warga pendukung. Kantor pemenangan DeSantis, Never Back Down, memiliki 5 kantor dengan 21 staf di Iowa. Mereka mendatangi rumah kandidat peserta kaukus partai Republik setidaknya satu kali. Ketua pemenangan DeSantis, Kristin Davison, mengatakan mereka berencana mengunjungi sebanyak 217 ribu pemilih partai Republik yang terdaftar masing-masing lima kali. 

"Kami melakukan aksi yang perlu dilakukan untuk memenangkan satu negara bagian kaukus ini," kata Davison. "Mereka mencoba membangun hal yang sudah kami bangun selama enam bulan."

Namun kalah karena kekurangan suara dalam jumlah kecil pun bisa berdampak besar. Trump kalah di kaukus Iowa pada 2016 dari Senator Texas Ted Cruz dengan 6.200 suara, kekalahan yang menurut seorang anggota senior tim pemenangan disebabkan oleh buruknya pengorganisasian di negara bagian itu. 

Kini, tim pemenangan Trump mengatakan mengerahkan belasan staf di lapangan dan jumlah pemilih yang berjanji mendukung Trump sudah mencapai dua kali lebih banyak dari DeSantis. 

Tim pemenangan Trump bertaruh bahwa kemampuan mantan presiden menarik pemilih partai Republik dalam jumlah besar ini akan membantu mengatasi aksi turun langsung dari pintu ke pintu yang dilakukan tim DeSantis. 

Seorang anggota senior tim pemenangan itu mengatakan, warga mengenal Trump dan dia berhasil menarik lebih dari seribu orang di setiap kampanye di negara bagian itu. 

"DeSantis baru hadir di Iowa beberapa bulan lalu. Jangan menguliahi kami," ujar Chris LaCivita, penasihat senior tim pemenangan Trump. Dia mengatakan bahwa Trump merupakan pilihan favorit sementara pesaing lainnya seperti mantan Gubernur South Caroline Nikki Haley dan pengusaha Vivek Ramaswamy bertarung untuk memperebutkan posisi kedua. 

Akan tetapi, kesalahan yang baru-baru ini dilakukan Trump membuka kesempatan bagi DeSantis. Trump bersiteru dengan Gubernur Iowa Kim Reynolds yang populer. Gubernur ini cenderung mendukung De Santis. 

Dalam satu wawancara TV, Trump menyebut larangan aborsi janin berusia enam minggu yang diundangkan oleh DeSantis pada April lalu "hal buruk." 

Iowa memiliki aturan serupa yang diundangkan oleh Reynolds dan aturan ini disambut baik oleh pemilih dari kubu evangelis yang merupakan blok penting bagi Partai Republik. 

"Donald Trump mencelakakan diri sendiri di Iowa, dan membuka pintu yang akan didobrak oleh Ron DeSantis," kata Direktur Komunikasi Tim Pemenangan DeSantis, Andrew Rome.

"Kami memandang kinerja gubernur ditambah dengan perubahan atmosfir politik akan membuahkan hasil, dan ini akan membukukan kemenangan bagi kami," kata Romeo.

Dua orang yang mengetahui isu ini mengatakan bahwa tim Gubernur Reynolds dan Trump kini tidak lagi saling berkomunikasi. Gubernur Reynolds pun sudah dua kali hadir dalam kampanye DeSantis. 

Satu jajak pendapat yang dilakukan oleh Fabrizio, lee & Associates atas pesanan tim pemenangan Trump, PAC MAGA INC, mengindikasikan bahwa DeSantis hanya akan bisa mendapat tambahan suara beberapa persen setelah didukung oleh Reynolds. 

Sejarah Kejutan Iowa

Baik Trump dan DeSantis mengatakan akan menang di Iowa. 

DeSantis mengatakan kepada reporter TV Iowa bahwa timnya "kini berada di posisi yang jauh di depan pemenang kaukus Iowa sebelumnya."

Trump mengatakan kepada pendukungnya di Iowa bahwa: "Kami akan menang di Iowa secara mutlak."

Di acara kampanye Trump ini, Gerald Retzlaff, ketua Partai Republik di Jones County mengatakan, dia mendukung semua kandidat tapi dia memandang Trump yang paling pengalaman dan tidak perlu melakukan kampanye besar-besaran. 

"Ketika satu acara dihadiri lima ribu orang, tidak perlu ada banyak acara. Warga datang jauh-jauh untuk melihat mereka," kata Rezlaff. "Ron DeSantis adalah orang hebat, tetapi dia tidak menarik seperti Donald Trump, jadi dia perlu lebih banyak mengadakan banyak acara agar bisa dikenal seperti Donald Trump."

Meski demikian, banyak pengamat politik mengisyaratkan agar berhati-hati karena Iowa sering kali memberi kejutan, dan bahwa negara bagian itu tidak selalu mendukung kandidat. 

"Rick Santorum menang dari belakang pada 2012, demikian juga Ted Cruz pada 2016 dengan mengalahkan Donald Trump, dan Mike Huckabee melakukan hal serupa pada 2008," kata Raplh Reed, presiden kelompok evangelis Faith and Freedom. 

"Di sini ada sejarah membuat kejutan dan saya hanya bisa mengatakan pertarungan ini akan sangat kompetitif dan harus diperjuangkan dengan keras, dan bahwa tidak ada yang bisa dianggap sudah pasti."

(bbn)

No more pages