Logo Bloomberg Technoz

Minggu ini, pesawat ruang angkasa itu melewati bumi dan mengirim kapsul tersebut ke lokasi pendaratan di wilayah terpencil Utah. AS.

Sampel ini akan membantu para ilmuwan mengetahui materi yang ada ketika sistem tata surya pertama kali terbentuk. Para peneliti berencana mempelajari batu yang diambil itu dan mempergunakan misi tersebut untuk misi eksplorasi di masa depan. 

OSIRIS-REx juga akan bisa membantu misi masa depan ke asteroid, bahkan membantu misi yang bertujuan menambang bebatuan ini sebagai sumber. 

Kapsul sampel ini memang mendarat sedikit meleset dari titik pendaratan yang telah ditentukan karena jalurnya melewati atmosfer. Parasut utama dikembangkan lebih cepat dari rencana, tetapi kapsul ini "mendarat seperti bulu," ujar Tim Prise, kepala ahli mesin eksplorasi ruang angkasa Lockheed Martic Corp., dalam jumpa pers setelah pendaratan itu. 

Para ilmuwan belum bisa memastikan besaran sampel yang ada dalam kontainer itu, tetapi memperkirakan jumlah itu yang paling besar yang pernah diambil dari satu asteroid dengan berat sekitar 250 gram. Menurut mereka jumlah ini lebih dari cukup untuk bisa menganalisisnya. 

OSIRIS-REx mendapatkan batu dan materi lain dalam jumlah lebih banyak dari perkiraan, sanking banyaknya pintu pesawat pengambil materi tidak bisa ditutup sempurna. Sementara sebagain dari bebatuan dan materi itu pun tercecer di ruang angkasa. NASA memutuskan untuk tidak menimbang sampel itu dan menempatkan di ruang aman dengan segera. 

Pencucian dengan Nitrogen

Pesawat ruang angkasa itu meninggalam asteroid Bennu pada 2021 dan pulang ke Bumi sejak saat itu. 

Kapsul segera dibawa ke ruang pembersih sementara untuk disemprot dengan nitrogen untuk membersihkan sampel yang dibawa. Sampel ini akan dibawa ke Pusat Ruang Angkasa Johnson milik NASA pada Senin dan akan dibuka pada Selasa. 

"Kami sudah mendapat banyak sampel dalam wadah untuk keperluan ilmiah, dan sudah tidak sabar untuk membukanya," ujar peneliti utama misi OSIRIS-REx NASA dari Universitas Arizona, Dante Lauretta

Sementara itu, pesawat OSIRIS-REx masih berada di ruang angkasa dan akan menuju target baru yaitu asteroid Apophis, yang diperkirakan akan berada dalam radius 20 ribu mil dari Bumi pada 2029. 

NASA memberi nama baru pada misi itu yakni OSIRIS-APEX.

(bbn)

No more pages