Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonomi Jepang pulih lebih lambat dari yang diperkirakan dalam tiga bulan terakhir hingga Desember 2022.

Hal ini menandakan pelemahan berkelanjutan yang akan menjadi tantangan bagi gubernur bank sentral baru Jepang di tengah spekulasi pasar soal kemungkinan perubahan kebijakan moneternya setelah langkah stimulus besar-besaran ditempuh selama satu dekade.

Mengutip Bloomberg News, produk domestik bruto (PDB) Jepang naik pada laju tahunan sebesar 0,6% pada kuartal keempat, Kantor Kabinet Jepang melaporkan pada Selasa (14/02/2023). Angka tersebut meleset dari perkiraan analis yang sebesar 2%.

Konsumsi mengalami pemulihan yang didorong oleh pengeluaran perjalanan domestik. Namun, di satu sisi ekonomi mereka terseret akibat para pebisnis cenderung mengurangi pengeluaran.

“Hasilnya sangat lemah dan akan membutuhkan waktu lebih lama bagi ekonomi dapat kembali ke level sebelum Covid,” kata Mari Iwashita, kepala ekonom market di Daiwa Securities Co.