Logo Bloomberg Technoz

'Shifting' Dana Asing ke SRBI Menahan Kemerosotan Rupiah

Ruisa Khoiriyah
25 September 2023 08:00

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah sepekan lalu dalam rentang yang sempit dibebani arus keluar modal asing yang terus berlangsung terutama dari pasar surat utang.

Akan tetapi, kehadiran instrumen moneter baru Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan kegairahan pemodal di pasar saham, terlihat agak sedikit menahan kemerosotan nilai tukar rupiah tidak terlalu dalam pekan lalu dengan pelemahan sekitar 0,14%. Investor mulai menempuh shifting dengan menyerbu instrumen fixed income jangka pendek di pasar sekunder.

Di pasar surat fixed income, pemodal nonresiden melepas kepemilikan SBN sedikitnya sebesar Rp1,03 triliun pekan lalu, menurut laporan Bank Indonesia. Investor asing terlihat menggeser posisi aset ke SRBI dengan mencetak beli neto Rp1,32 triliun pada periode yang sama. Sementara di pasar saham, asing relatif lebih bergairah dengan mencetak beli bersih hingga Rp1,38 triliun. Alhasil, selama periode 18-21 September lalu, pemodal nonresiden masih mencetak beli bersih Rp1,67 triliun.

Pekan ini akan banyak data perekonomian Amerika yang akan sangat memengaruhi pergerakan rupiah dalam menghadapi the greenback. Tekanan pada rupiah mungkin masih bisa termoderasi dengan tren peralihan dana investor menyasar instrumen lebih pendek seperti SRBI.

Memulai hari pertama pekan ini dengan penegasan kebijakan Federal Reserve yang terlihat akan memperpanjang kebijakan bunga tinggi dalam waktu lebih lama, membuat rupiah msih akan kesulitan membalik arah. Tingkat imbal hasil investasi Amerika yang masih di tataran tinggi menahan animo pemodal di pasar domestik dengan sikap wait and see rilis data lebih lanjut dari perekonomian terbesar di dunia itu.