Pelonggaran ini jelas menjadi kabar baik bagi Anda pemegang kartu kredit yang rutin memakai kartu kredit dalam transaksi sehari-hari. Meski diberikan kelonggaran, Anda sebaiknya tetap menerapkan kehati-hatian dalam pemakaian kartu kredit ini supaya tidak menjadi pemicu masalah finansial yang fatal. Berikut trik yang bisa Anda terapkan dalam penggunaan kartu kredit:
1. Perlakukan kartu kredit sebagai alat pembayaran, bukan sumber dana
Kartu kredit sejatinya adalah Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) di mana sumber dananya adalah uang pinjaman dari bank. Dengan memperlakukan kartu kredit sebagai APMK layaknya kartu debit, Anda harus memastikan memiliki sumber dana untuk membayar tagihannya kelak. Anda juga bisa membatasi diri dalam pemakaian karena pada dasarnya setiap kali kartu kredit itu Anda gunakan, di sana Anda mencatat utang pada bank. Tanpa kesadaran itu, Anda bisa terlena dan tergoda memakai kartu kredit seolah-olah itu uang sendiri lebih-lebih ketika limit kartu kredit Anda besar.
2. Bayar tagihan kartu kredit sebelum jatuh tempo
Dua tanggal yang perlu Anda ingat ketika memiliki kartu kredit adalah tanggal cetak billing atau tagihan dan tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan. Biasanya antara tanggal cetak tagihan dan jatuh tempo pembayaran berjeda sekitar 15 hari. Untuk menghindari bunga kartu kredit, lakukan pembayaran tagihan kartu kredit begitu tagihan dikirimkan pada Anda atau sebelum tanggal jatuh tempo tiba. Dengan cara ini, Anda bisa menghindari biaya bunga kartu kredit sebesar 1,75%.
Walau tingkat bunga itu sudah diturunkan dari semula sebesar 2,25%, tapi lebih baik tidak mengeluarkan biaya sama sekali, bukan? Jadi, bayarlah tagihan kartu kredit sebelum tanggal jatuh tempo.
3. Hindari bayar minimal
Sebelum ada kebijakan relaksasi kartu kredit, pemegang kartu kredit dapat membayar tagihan minimal 10% dari total tagihan kartu kredit. Kini, angka minimal payment diturunkan menjadi 5%. Jadi, semisal tagihan kartu kredit Anda mencapai Rp 5 juta, Anda diperbolehkan membayar lebih dulu minimal sebesar Rp 250.000. Sedangkan sisa tagihan boleh dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo dengan dikenakan bunga 1,75%.
Minimal payment ini memang ditujukan bagi Anda yang belum memiliki dana cukup untuk membayar seluruh tagihan ketika tanggal jatuh tempo tiba. Namun, bila penggunaan kartu kredit Anda terkendali sesuai kepastian sumber dana, membayar penuh 100% (full payment) kartu kredit tetap merupakan langkah paling cerdik dan aman.
4. Cermat memakai fitur cicilan 0%
Salah satu fitur kartu kredit yang digemari adalah fitur cicilan 0%. Fitur ini memungkinkan Anda menyicil pembelian sebuah barang tanpa dikenakan bunga sama sekali. Namun, jangan lupa, biasanya untuk cicilan 0% tenor di atas 12 bulan, bank tetap mengenakan biaya di depan, lho. Maka itu, pastikan Anda cermat berhitung sebelum memutuskan memakai fitur ini. Selain itu, hal penting lain yang juga wajib Anda pertimbangkan sebelum memanfaatkan fitur cicilan 0% adalah, apakah besar cicilannya nanti masih sesuai dengan batas aman rasio utang Anda?
Keuangan yang sehat memiliki beban cicilan di bawah 30% dari total pendapatan rutin bulanan. Jadi, ketika pendapatan rutin Anda Rp 15 juta, batas maksimal cicilan yang bisa Anda tanggung adalah sebesar Rp 4,5 juta per bulan. Percayalah, semakin kecil beban cicilan, semakin leluasa pula Anda mengelola keuangan. Maka, pastikan dulu bagaimana efek ke beban cicilan kelak ketika Anda mengambil cicilan 0% memakai kartu kredit. Jangan sampai menambah beban keuangan melampaui batas-batas finansial yang sehat.
5. Hindari tarik tunai kartu kredit
Fitur lain yang dimiliki oleh kartu kredit adalah cash advance atau tarik tunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Anda lebih baik menghindari memakai fasilitas ini karena biayanya sangat mahal. Sekali tarik tunai, Anda akan dikenakan biaya sekitar 4% dari nominal tarik tunai. Ada juga yang mengenakan tarif flat Rp 50.000 setiap transaksi tarik tunai. Sudah begitu, Anda juga masih akan dikenakan bunga sebesar 1,75%.
Dengan menerapkan strategi cerdik dalam memanfaatkan kartu kredit, Anda bisa mengoptimalkan keberadaan alat pembayaran ini untuk mendukung kelancaran transaksi sehari-hari.
(rui/aji)