Logo Bloomberg Technoz

RI Calon Pusat Gudang Karbon di Asia Pasifik, Ini Alasannya

Ezra Sihite
24 September 2023 14:25

Ilustrasi emisi karbon (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi emisi karbon (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia berpotensi besar menjadi pusat penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage (CCS) berikut teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization and storage (CCUS) industri hulu migas di Asia Pasifik. Potensi ini dimungkinkan karena Indonesia memiliki lapangan-lapangan migas tua yang siap menjadi lokasi penyimpanan CO2. Posisi strategis ini juga tergambar dari posisi Indonesia di tengah-tengah Asia dan Australia.

Diketahui bhawa CCS dapat digunakan untuk menangkap dan menyimpan CO2 yang diproduksi oleh berbagai industri. Sedangkan CCUS biasanya digunakan industri hulu migas untuk menangkap dan menyimpan CO2 yang dihasilkan, sekaligus memanfaatkannya untuk peningkatan produksi.

Executive Director Indonesia CCS Centre, Belladonna Troxylon Maulianda  mengatakan, Indonesia didorong untuk menjadi pemain kunci dalam pengembangan infrastruktur CCS karena potensi penyimpanan CO2 nya yang sangat besar serta lokasi geografisnya. 

“Jika Indonesia berhasil mengambil kesempatan ini serta meneruskan upaya keberlanjutan, Indonesia akan menjadi pemimpin di pasar CCS dan dapat menginspirasi negara-negara lain untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Belladonna di acara Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 hari terakhir, sebagaimana rilis yang dikutip pada Minggu (24/9/2023).

Penerapan CCS dan CCUS mengemuka di tengah industri hulu migas seiring aspirasi industri ini untuk secara bertahap menurunkan emisi karbon. Diketahui bahwa Indonesia telah menyatakankomitmen menjadi negara dengan net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat.