Logo Bloomberg Technoz

Menilik Alasan di Balik Rencana Pemisahan Medsos & E-commerce

Whery Enggo Prayogi
24 September 2023 11:53

TikTok. (Ilustrasi: George Wylesol)
TikTok. (Ilustrasi: George Wylesol)

Bloomberg Technoz, Jakarta—Praktisi Media Sosial, Enda Nasution mengatakan tidak ada alasan khusus untuk membatasi ruang industri media sosial yang sekaligus menjalankan aktivitas e-commerce.

“Apa ada alasan khusus yang melarang sosial media digabungkan dengan e-commerce atau dengan fungsi lain, selama masuk akal dan menguntungkan untuk user harusnya tidak dihalangi, " ucap Enda saat dihubungi Bloomberg Technoz, Minggu (24/09/2023). 

Respon Enda terkait upaya pemerintah mengatur tata kelola industri social commerce, sebuah platform yang menjalankan bisnis hybrid, media sosial dan dagang-el (e-commerce). Social commerce tersudut pada TikTok Shop milik TikTok Indonesia, platform yang terafiliasi dengan perusahaan teknologi asal China, ByteDance Ltd.

TikTok Shop memfasilitasi aktivitas penjual secara live streaming. TikTok beberapa kali mendapat tuduhan dari dua menteri Presiden Jokowi, Mendag Zulkifli Hasan dan MenKop dan UKM Teten Masduki, mempraktikkan predatory pricing, hingga 'mematikan' pengusaha dalam negeri, khususnya UMKM.

Jika berkaca pada situasi saat ini, tidak hanya TikTok yang menjalankan aktivitas commerce atau perdagangan. Jauh sebelumnya, ada Facebook, WhatsApp (keduanya milik Meta Platform Inc.).

TikTok. (Dok: Bloomberg)