Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell para Rabu menyebut bank sentral hampir selesai menaikkan suku bunga. Hal yang berarti masih terdapat peluang naik. Powell berpesan kepada rekan-rekan yang beresonansi: Biaya pinjaman harus tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah kekuatan baru dalam perekonomian.
Pada pernyataan sebelumnya Powell mengatakan kepada Komite Perbankan Senat pada Kamis (22/6/2023) para pejabat Federal Reserve atau The Fed merasa "akan tepat untuk menaikkan suku bunga lagi tahun ini, dan mungkin sebanyak dua kali," jika ekonomi berjalan seperti yang diharapkan. Bahkan saat suku bunga dinaikkan ke tingkat pembatasan yang sesuai.
Industri hotel dan resor di AS belajar untuk beroperasi dengan model karyawan lebih ramping selama pandemi. Tiga tahun pasca era Covid kios self-service dan housekeeping yang lebih jarang menjadi hal yang normal bagi banyak perusahaan. Sebuah fakta di tengah upaya mengatasi kenaikan biaya tenaga kerja.
Tidak ada tempat di AS yang lebih nyata dampaknya daripada di Las Vegas, di mana satu dari empat orang bekerja di sektor rekreasi dan perhotelan.
Eropa
Bank of England menghentikan untuk sementara tren kenaikan suku bunga yang paling agresif dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Hal ini disebabkan kekhawatiran mengenai inflasi memberi jalan pada tanda-tanda bahwa ekonomi sedang turun ke dalam resesi.
Sebelumnya sebuah laporan yang menunjukkan bahwa inflasi Inggris secara tak terduga melambat pada bulan Agustus ke level terendah dalam 18 bulan terakhir.
Pasar properti Inggris telah memecahkan rekor lain dengan biaya sewa tumbuh dengan laju tercepat dalam setidaknya satu dekade. Penjual rumah menaikkan harga jual untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir.
Dunia
Selain bank sentral AS dan Inggris, Swiss National Bank menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga sambil memperingatkan bahwa perjuangan untuk menahan lonjakan harga belum selesai. Pejabat moneter seperti Afrika Selatan, Taiwan, Hong Kong, Mesir, Filipina, dan Indonesia juga memilih tetap bertahan.
Sementara Turki, Swedia, dan Norwegia justru menaikkan suku bunga, dan Brazil kembali menurunkan suku bunga.
Perekonomian dunia akan mengalami perlambatan karena kenaikan suku bunga membebani aktivitas dan realiasasi rebound pandemi China, mengecewakan.
Pertumbuhan akan menurun menjadi 2,7% pada tahun 2024 setelah ekspansi “di bawah standar” sebesar 3% tahun ini, menurut perkiraan OECD terbaru.
Apakah lonjakan minyak mentah hanyalah bersiaft sementara atau lebih tahan lama adalah pertanyaan yang dihadapi para gubernur bank sentral yang bertemu minggu ini dari London ke Washington. Minyak paling tidak dapat bertindak sebagai pendorong harga konsumen, sekaligus penahan pertumbuhan ekonomi.
Pertukaran tersebut akan menguji konsensus yang muncul di antara para pejabat bahwa risiko-risiko inflasi cukup terkendali sehingga mereka bisa menghentikan pengetatan.
Menurut pemodelan BloombergNEF, jika cuaca musim dingin yang akan datang mengikuti pola El Nino dalam satu dekade terakhir, permintaan gas dapat menjadi 2,2 miliar meter kubik lebih rendah dari realisasi umum.
Pasar Negara Berkembang
Brazil merevisi naik proyeksi pertumbuhan tahun 2023 menyusul kinerja ekonomi yang lebih baik dari perkiraan pada paruh pertama tahun ii. Perkiraan inflasi juga tidak berubah.
Asia
Angka kelahiran yang rendah dan usia harapan hidup yang panjang di Jepang menjadikannya negara tertua di dunia dalam hal proporsi penduduk berusia di atas 65 tahun. Jepang tahun ini mencapai rekor 29,1%.
Masalah serupa dengan penuaan dan penyusutan populasi menyebar ke bagian lain di Asia, dengan Korea Selatan diperkirakan akan mengambil alih posisi sebagai negara dengan populasi paling beruban di dunia dalam beberapa dekade mendatang.
Populasi China mulai menyusut pada tahun 2022 untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir.
Ada gelombang pemuda China yang kembali ke negaranya. Mereka menghindari pekerjaan di luar negeri dan kewarganegaraan asing yang dulu diidam-idamkan.
Namun sementara China menghadapi eksodus jutawan, terbesar di dunia. China juga dihadapkan pada meningkatnya arus modal keluar, ketegangan geopolitik dan persepsi akan permusuhan di luar negeri terhadap warga negaranya, yang mengubah kalkulus.
- Dengan asistensi Philip Aldrick, Martha Beck, Alice Gledhill, William Horobin, Daniela Li, Jonnelle Marte, Isabel Reynolds, Augusta Saraiva, Zoe Schneeweiss, Jack Sidders, Craig Stirling, Lucy White dan Selina Xu.
(wep)