Apabila dijabarkan, strateginya adalah pertama, Kemendag melalui Perwadag di luar negeri akan mengoptimalkan peningkatan ekspor ke negara-negara pengungkit ekspor dan produk-produk yang berdampak besar terhadap ekspor nonmigas nasional.
Kedua, membentuk Tim Reaksi Cepat yang mengintegrasikan tim internal Kementerian Perdagangan yang bersinergi dengan perwakilan perdagangan.
Ketiga, penajaman program dalam bentuk Rencana Aksi yang akan dipantau dan dievaluasi secara berkala dalam waktu bulanan.
Keempat, meningkatkan koordinasi, inovasi, sinergitas, antara perwadag, KBRI, kementerian/lembaga lain, pemerintah daerah, pelaku usaha domestik dan pelaku usaha di negara akreditasi, dalam rangka pengembangan ekspor.
Peningkatan koordinasi, inovasi, dan sinergitas ini dilakukan antara lain untuk pengembangan produk ekspor, penjajakan bisnis, permintaan pembeli, dan contoh produk; pemutakhiran/pengembangan portal database pemasok dan pembeli yang kredibel dan terintegrasi di semua Perwadag; promosi digital; penajaman intelegensi pasar; optimalisasi pemanfaatan fasilitas perjanjian perdagangan bebas FTA dan PTA untuk produk-produk Indonesia di negara akreditasi; serta penyelesaian permasalahan/sengketa dagang dengan negara mitra.
Kelima, percepatan penyelesaian perundingan perdagangan internasional dengan negara-negara mitra dagang utama dan nontradisional, serta menginisiasi perjanjian perdagangan bebas dengan negara mitra utama yang belum memiliki FTA.
Keenam, pelaksanaan mekanisme imbal dagang dengan negara-negara tertentu yang potensial.
Ketujuh, mempromosikan kebijakan-kebijakan terkait perdagangan di Indonesia dan menerangkan dalam bentuk naratif tunggal kepada pelaku usaha.
Kedelapan, memberikan bantuan kepada pelaku usaha yang mengalami hambatan perdagangan oleh negara akreditasi.
Kesembilan, memperkuat diplomasi perdagangan dalam hal pengamanan perdagangan atas kebijakan perdagangan di negara akreditasi yang menghambat ekspor produk-produk Indonesia di negara tujuan.
"Kami berharap, rumusan strategi ini dapat menjadi acuan untuk melaksanakan program kerja tahun ini dan tahun depan," ujar Veri.
(krz/wdh)