Ikan tongkol juga terpantau turun Rp220 menjadi Rp34.600/kg (-0,63%), ikan bandeng turun Rp2.800 menjadi Rp31.440/kg (-8,18%) dan tepung terigu kemasan turun Rp90 menjadi Rp13.550/kg (-0,66%).
Adapun, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah beras premium yang naik Rp10 menjadi Rp14.660/kg (0,07%), bawang putih bonggol naik Rp70 menjadi Rp36.690/kg (0,19%), dan telur ayam ras naik Rp160 menjadi Rp28.750/kg (0,56%).
Sementara itu, gula konsumsi naik Rp60 menjadi Rp15.110/kg (0,40%), minyak goreng curah naik Rp30 menjadi Rp14.650/liter (0,21%), ikan kembung naik Rp840 menjadi Rp38.960/kg (2,20%) dan garam halus beryodium naik Rp50 menjadi Rp11.630/kg (0,43%).
Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan inflasi domestik akan tetap terkendali. Namun, bank sentral tetap mewaspadai harga komoditas pangan yang naik akhir-akhir ini, terutama beras.
"Di dalam negeri, kami melihat inflasi akan tetap terkendali dan rendah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat (22/9/2023).
Meski tahun ini ada ancaman El Nino, lanjut Perry, inflasi diperkirakan masih terkendali dan berada di rentang target 2%—4% pada 2023. Bahkan inflasi diperkirakan bisa turun ke 2,8% pada akhir tahun depan.
Akan tetapi, lanjut Perry, BI juga terus mewaspadai perkembangan harga komoditas pangan, terutama beras. BI dan pemerintah terus berkoordinasi untuk mengendalikan inflasi beras.
"Kami koordinasi dengan pemerintah untuk masalah beras. Sudah berkali-kali dikoordinasikan dan kemarin presiden mempercepat bantuan sosial dalam bentuk beras yang semula November dimajukan ke September," lanjut Perry.
(krz/wdh)