Selain itu, Erwin mengatakan ada penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.
Menurutnya, penarikan ULN pada kuartal IV 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,4%), jasa pendidikan (16,5%).
Lalu administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,5%), konstruksi (14,2%), dan jasa keuangan dan asuransi (11,4%).
Erwin mengatakan pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel dan akuntabel.
(evs)
No more pages