Menurut pemberitahuan Shanghai, jenis mata uang, jumlah, atau frekuensi dari pengiriman uang tidak akan dibatasi untuk organisasi atau individu.
Beijing telah mengusulkan dorongan regulasi serupa untuk seluruh kota, sesuai dengan peraturan draf yang diterbitkan pada Rabu lalu dan kini menunggu masukan dari publik.
Ibu kota China ini juga sedang mengeksplorasi pembebasan perusahaan asing dari registrasi valuta asing untuk reinvestasi mereka. Pemerintah setempat mengatakan aturan yang diusulkan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendorong investasi bisnis asing.
Penekanan berulang pada aturan yang mengatur aliran uang perusahaan-perusahaan non-China ini muncul saat pemerintahan Presiden Xi Jinping meningkatkan langkah-langkah untuk mengatasi penurunan investasi asing negara itu.
Dewan Negara China mengeluarkan rencana 24 poin pada Agustus untuk mendekati perusahaan-perusahaan asing dengan janji memberikan perlakuan pajak yang lebih baik dan memudahkan pekerjanya untuk mendapatkan visa.
Perusahaan Barat di China saat ini sangat pesimis tentang masa depan mereka dalam beberapa dekade terakhir, terutama karena risiko geopolitik, menurut survei terbaru oleh American Chamber of Commerce di Shanghai.
Ketegangan China dengan Barat, ditambah dengan perlambatan ekonomi China, telah memicu eksodus sebesar US$188 miliar dari saham dan obligasi China sejak puncak pada Desember 2021 hingga akhir Juni tahun ini.
--Dengan asistensi Tom Hancock, Yujing Liu, Ran Li, dan Jeanny Yu.
(bbn)