Tiko, demikian sapaan akrabnya, menyebut besaran cost overrun yang telah disepakati akan disampaikan ke BPKP. Dari kesepakatan tersebut, pemerintah nantinya akan melakukan finalisasi keputusan cost overrun KCJB.
"Kami sedang melakukan negosiasi dan kami harapkan bisa selesai 1—2 pekaan ini, sehingga diharapkan nantinya penyelesaian kereta cepat bisa sesuai jadwal Juni atau Juli 2023," ungkapnya.
Saat ini, progres proyek KCJB diketahui berlangsung pada tahap penyelesaian beberapa pekerjaan seperti track laying, sistem listrik aliran atas, dan penyiapan akses dan integrasi antarmoda, agar makin memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.
Guna menutupi pembengkakan biaya proyek KCJB, pemerintah akan menyiapkan setoran ekuitas tambahan dari konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Selain itu, akan ada pengajuan pinjaman ke CDB dengan persentase mencapai 75% dari total nilai cost overrun.
Pemerintah telah menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3,2 triliun ke PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) demi memenuhi porsi ekuitas konsorsium Indonesia di KCIC.
KAI sendiri merupakan pemegang saham terbesar konsorsium Indonesia di KCIC di bawah naungan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
(rez/wdh)