Logo Bloomberg Technoz

RI Bersiap, Pasar Batu Bara China Bakal Capai Titik Jenuh 2025

Sultan Ibnu Affan
22 September 2023 11:58

Batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)
Batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pakar memproyeksikan pangsa pasar batu bara Indonesia di China bakal mencapai puncaknya pada 2025, dengan kecenderungan penurunan permintaan yang akan dimulai pada tahun depan.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan berbagai pakar dan analis komoditas sebenarnya sudah memprediksi penyusutan pasar batu bara Indonesia di China sejak 2 tahun lalu, meski sampai saat ini RI masih mendominasi pasok impor energi fosil Negeri Panda.

“Saya mengatakan, kita harus mengantisipasi bahwa ekspor batu bara Indonesia ke China itu akan mengalami penurunan. Bahkan, kami memperkirakan –berdasarkan kajian para analis– puncak permintaan batu bara China itu akan terjadi pada 2025. Setelah itu akan flat, kemudian turun sampai 2030, dan akan terus melandai,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Jumat (22/9/2023).

Pada 2022 memang exceptional. Tingkat produksi kita tinggi, ekspor ke China juga tinggi. Kondisi ini harusnya disadari tidak akan bertahan lama.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa

Fabby mengestimasikan permintaan batu bara Indonesia oleh China akan terpelanting cukup dalam setelah 2025. Untuk itu, dia pun menyarankan agar pemerintah mengantisipasinya dengan membuat pemetaan proyeksi atau outlook jangka panjang yang lebih realistis untuk industri batu bara nasional.

Outlook batu bara nasional ke depan, sambungnya, sebaiknya tidak ditetapkan dengan target-target yang terlalu agresif, khususnya dalam hal produksi.