Logo Bloomberg Technoz

Jokowi: Terlalu Jawa Sentris jadi Alasan Pindah Ibu Kota Negara

Dovana Hasiana
22 September 2023 12:45

Presiden Jokowi Groundbreaking National Training Center, IKN, 22 September 2023. (Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Presiden Jokowi Groundbreaking National Training Center, IKN, 22 September 2023. (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyinggung ihwal beban Pulau Jawa yang sangat besar pada kegiatan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Hotel Nusantara, di Ibu Kota Nusantara, Kamis (21/9/2023). 

Menurutnya, selama ini prinsip Jawa sentris masih digunakan, dimana 56% atau sekitar 149 juta penduduk dari total 273 juta penduduk Indonesia berada di pulau jawa. Padahal, Indonesia memiliki 17.000 pulau yang tersebar, namun mayoritas penduduk Indonesia justru hanya menetap di satu pulau. 

Tidak bisa dipungkiri, Pulau Jawa memang menjadi magnet karena perputaran ekonomi yang besar. Sebab, sekitar 58% dari Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari pulau Jawa. 

“Oleh sebab itu pulau Jawa menjadi magnet dari seluruh penduduk yang ada di negara kita Indonesia semuanya utamanya Jakarta,” ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (21/9/2023). 

Jokowi tidak membayangkan jika ibu kota tetap berada di Jakarta, yang merupakan wilayah dengan 10 juta penduduk ditambah dengan 30 juta penduduk yang berada di kawasan penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Menurutnya, bila itu dibiarkan, permasalahan seperti banjir, kemacetan dan polusi akan tetap ada dan sulit untuk diselesaikan.